Li-Meng membeberkan bukti dari klaimnya lewat hasil studi yang diakuinya dikerjakan bersama koleganya Shu Kang, Jie Guan dan Shanchang Hu. Hasil studi disebutkannya pula diterbitkan di bawah pengawasan Rule of Law Society & Rule of Law Foundation di New York, Amerika Serikat.
Dalam studi berjudul 'Unusual Features of the SARS-CoV-2 Genome Suggesting Sophisticated Laboratory Modification Rather Than Natural Evolution and Delineation of Its Probable Synthetic Route' itu, mereka menuliskan bahwa SARS-CoV-2 menunjukkan karakteristik biologis yang tidak sejalan dengan virus zoonosis yang terjadi secara alami.

"Bukti menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 (Covid-19) merupakan produk laboratorium yang dibuat dengan menggunakan virus corona kelelawar ZC45 dan/atau ZXC21 sebagai bahan dasar," tulis penelitian yang terbit di jurnal Zenodo.
Li-Meng bahkan mendalilkan, menurut bukti yang didapatnya, rute sintetis untuk SARS-CoV-2 dapat diselesaikan dalam waktu sekitar enam bulan. Apa yang kemudian direkomendasikan oleh laporan setebal 26 halaman itu adalah menekankan perlunya penyelidikan independen ke dalam laboratorium penelitian yang relevan.
Ada tiga bukti virus berbasis laboratorium berdasarkan studi itu. Pertama, urutan genomik SARS-CoV-2 mirip dengan virus corona kelelawar yang ditemukan laboratorium militer di Third Military Medical University (Chongqing, Cina) dan Research Institute for Medicine of Nanjing Command (Nanjing, Cina).
Kedua, motif pengikat reseptor (RBM) di dalam protein Spike SARS-CoV-2, yang menentukan spesifisitas inang virus.
Ketiga, SARS-CoV-2 mengandung situs pembelahan furin yang unik dalam protein Spike-nya, yang dikenal sangat meningkatkan infektivitas virus dan tropisme sel. Namun, situs pembelahan ini sama sekali tidak ada dalam virus yang ditemukan di alam.
Links of new version of Yan Reports
— Dr. Li-Meng YAN (@DrLiMengYAN1) July 17, 2021
Affiliation: Yan Research - An Independent Research Team
1st Yan Rephttps://t.co/CDkojMJoKH
2nd Yan Rephttps://t.co/YqeKuwF5Iv
3rd Yan Rephttps://t.co/8Prhk9Umkk#COVID19 virus is CCP’s #UnrestrictedBioweapon, intentionally released! pic.twitter.com/PuJHYkFBFT
- Sekarang WHO Sebut Kemungkinan Virus Corona Berasal dari Laboratorium China di Wuhan
- Kemungkinan Virus Sebagai Senjata Biologi Menurut WHO
- Bisnis Vaksin Berlanjut, China Kembangkan Lagi 20 Jenis Vaksin Covid Buat Ekspor
Tempo | Zenodo | New York Times | Fox News | Daily Beast