Eskalasi Perang Iran vs Israel
Setelah Revolusi Islam pada 1979, Iran dan Israel berubah dari sekutu menjadi musuh. Padahal Iran adalah salah satu negara pertama yang mengakui Israel setelah didirikan pada tahun 1948.
Pada 13 April 2024, Iran meluncurkan drone dan rudal ke Israel. Inilah pertama kalinya Iran melakukan serangan langsung ke wilayah Israel. Teheran mengatakan hal ini dilakukan karena pihaknya merespons sebuah serangan udara terhadap kompleks kedutaannya di Damaskus, Suriah, awal bulan ini, yang menewaskan petinggi Garda Revolusi Iran.
Sejak Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Hamas di Jalur Gaza untuk membalas serangan teroris Hamas pada 7 Oktober lalu, Israel juga meningkatkan serangan terhadap proksi Iran di Lebanon dan Suriah.
Salah satu serangan yang dilakukan ke kompleks kedutaan Iran di Damaskus menewaskan sejumlah orang, termasuk tujuh pejabat tinggi Garda Revolusi. Pemerintahan di Teheran saat itu sudah mengatakan akan melakukan serangan balasan, tanpa memberikan rincian waktu maupun jenis serangan balasannya.
Iran dan Israel telah bermusuhan selama beberapa dekade terakhir. Iran mengatakan ingin menghapus Israel dari peta dan mengancam akan memusnahkannya. Israel, di sisi lain, menganggap Iran sebagai musuh terbesarnya. Tapi kedua negara tidak selamanya bermusuhan.
Kapan Iran dan Israel menjadi sekutu?
Faktanya, Israel dan Iran adalah sekutu hingga Revolusi Islam Iran tahun 1979. Iran adalah salah satu negara pertama yang mengakui Israel setelah didirikan pada tahun 1948. Israel menganggap Iran sebagai sekutu melawan negara-negara Arab. Sementara Iran menyambut Israel yang didukung AS sebagai penyeimbang terhadap pengaruh negara-negara Arab di kawasan itu.
Saat itu, Israel sempat melatih para ahli pertanian Iran, memberikan pengetahuan teknis dan membantu membangun dan melatih angkatan bersenjatanya. Iran membayar Israel dengan minyak, karena perekonomian Israel yang sedang berkembang membutuhkan bahan bakar.
Tidak hanya itu, Iran pernah menjadi rumah bagi komunitas Yahudi terbesar kedua di luar Israel. Namun setelah Revolusi Islam, banyak orang Yahudi meninggalkan negara tersebut. Saat ini, masih ada lebih dari 20.000 orang Yahudi tinggal di Iran.
Kapan hubungan Israel-Iran berubah?
Setelah Revolusi Islam Iran membawa Ayatollah Rohullah Khomeini dan kelompok revolusioner agama ke kursi kekuasaan, Republik Islam Iran membatalkan semua perjanjian sebelumnya dengan Israel.
Khomeini mengarahkan kritik kerasnya kepada Israel atas pendudukannya di wilayah Palestina. Secara bertahap, Iran menerapkan retorika yang semakin keras terhadap Israel dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara Arab di kawasan, atau setidaknya dari warga mereka. Rezim Iran memang sangat berambisi mengembangkan pengaruh regionalnya.
Ketika Israel mengirim pasukan ke selatan Lebanon pada tahun 1982 untuk campur tangan dalam perang saudara di negara itu, Khomeini mengirim Garda Revolusi Iran ke ibu kota Lebanon, Beirut, untuk mendukung milisi setempat. Milisi Hizbullah, yang tumbuh dari dukungan ini, saat ini dianggap mewakili kepentingan Iran di Lebanon.
Pada 13 April 2024, Iran meluncurkan drone dan rudal ke Israel. Inilah pertama kalinya Iran melakukan serangan langsung ke wilayah Israel. Teheran mengatakan hal ini dilakukan karena pihaknya merespons sebuah serangan udara terhadap kompleks kedutaannya di Damaskus, Suriah, awal bulan ini, yang menewaskan petinggi Garda Revolusi Iran.
Sejak Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Hamas di Jalur Gaza untuk membalas serangan teroris Hamas pada 7 Oktober lalu, Israel juga meningkatkan serangan terhadap proksi Iran di Lebanon dan Suriah.
Salah satu serangan yang dilakukan ke kompleks kedutaan Iran di Damaskus menewaskan sejumlah orang, termasuk tujuh pejabat tinggi Garda Revolusi. Pemerintahan di Teheran saat itu sudah mengatakan akan melakukan serangan balasan, tanpa memberikan rincian waktu maupun jenis serangan balasannya.
Iran dan Israel telah bermusuhan selama beberapa dekade terakhir. Iran mengatakan ingin menghapus Israel dari peta dan mengancam akan memusnahkannya. Israel, di sisi lain, menganggap Iran sebagai musuh terbesarnya. Tapi kedua negara tidak selamanya bermusuhan.
Kapan Iran dan Israel menjadi sekutu?
Faktanya, Israel dan Iran adalah sekutu hingga Revolusi Islam Iran tahun 1979. Iran adalah salah satu negara pertama yang mengakui Israel setelah didirikan pada tahun 1948. Israel menganggap Iran sebagai sekutu melawan negara-negara Arab. Sementara Iran menyambut Israel yang didukung AS sebagai penyeimbang terhadap pengaruh negara-negara Arab di kawasan itu.
Saat itu, Israel sempat melatih para ahli pertanian Iran, memberikan pengetahuan teknis dan membantu membangun dan melatih angkatan bersenjatanya. Iran membayar Israel dengan minyak, karena perekonomian Israel yang sedang berkembang membutuhkan bahan bakar.
Tidak hanya itu, Iran pernah menjadi rumah bagi komunitas Yahudi terbesar kedua di luar Israel. Namun setelah Revolusi Islam, banyak orang Yahudi meninggalkan negara tersebut. Saat ini, masih ada lebih dari 20.000 orang Yahudi tinggal di Iran.
Kapan hubungan Israel-Iran berubah?
Setelah Revolusi Islam Iran membawa Ayatollah Rohullah Khomeini dan kelompok revolusioner agama ke kursi kekuasaan, Republik Islam Iran membatalkan semua perjanjian sebelumnya dengan Israel.
Khomeini mengarahkan kritik kerasnya kepada Israel atas pendudukannya di wilayah Palestina. Secara bertahap, Iran menerapkan retorika yang semakin keras terhadap Israel dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara Arab di kawasan, atau setidaknya dari warga mereka. Rezim Iran memang sangat berambisi mengembangkan pengaruh regionalnya.
Ketika Israel mengirim pasukan ke selatan Lebanon pada tahun 1982 untuk campur tangan dalam perang saudara di negara itu, Khomeini mengirim Garda Revolusi Iran ke ibu kota Lebanon, Beirut, untuk mendukung milisi setempat. Milisi Hizbullah, yang tumbuh dari dukungan ini, saat ini dianggap mewakili kepentingan Iran di Lebanon.
Video: Angkatan Bersenjata Iran dengan 11 Juta Tentara
dw
dw