Spanyol Resmi Nyatakan Mengakui Negara Palestina yang Berdaulat
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez mengatakan "Pengakuan terhadap Negara Palestina bukan hanya masalah keadilan sejarah terhadap aspirasi sah rakyat Palestina. Lebih dari itu, ini adalah suatu keharusan jika kita semua ingin mencapai perdamaian.”
Pedro Sánchez pada Selasa (28/5) mengatakan pemerintahannya menyetujui pengakuan resmi atas negara Palestina.
Sánchez mengatakan, “Ini adalah keputusan bersejarah yang mempunyai tujuan tunggal dan itu adalah membantu Israel dan Palestina mencapai perdamaian. Pengakuan terhadap Negara Palestina bukan hanya masalah keadilan sejarah terhadap aspirasi sah rakyat Palestina. Lebih dari itu, ini adalah suatu keharusan jika kita semua ingin mencapai perdamaian.”
Ia mengatakan langkah yang telah diambil oleh lebih dari 140 negara lainnya itu bertujuan untuk “berkontribusi pada pencapaian perdamaian antara Israel dan Palestina.”
“Ini adalah satu-satunya jalan untuk mewujudkan apa yang kita semua akui sebagai satu-satunya kemungkinan untuk mencapai masa depan perdamaian, yaitu negara Palestina yang hidup berdampingan bersama dengan negara Israel dalam perdamaian dan keamanan,” kata Sánchez.
Spanyol pertama kali mengumumkan niatnya untuk mengakui negara Palestina pada pekan lalu, bersama-sama dengan Irlandia dan Norwegia, yang juga menetapkan Selasa (28/5) sebagai tanggal mulai berlakunya keputusan mereka.
Israel menyebut langkah itu sebagai hadiah untuk Hamas dan memprotesnya dengan menarik duta besarnya dari ketiga negara tersebut.
Sánchez Selasa mengatakan keputusan untuk mengakui negara Palestina “mencerminkan penolakan absolut kami terhadap Hamas, organisasi teroris yang menentang solusi dua negara.”
Ia lebih lanjut mengatakan langkah itu “tidak merugikan siapa pun, apalagi seluruh Israel.”
Sánchez mengatakan sikap Spanyol adalah mendukung perbatasan tahun 1967, kecuali ada perubahan yang disetujui oleh Israel dan Palestina, dan negara Palestina yang fungsional, yang mencakup Tepi Barat dan Gaza yang dihubungkan oleh suatu koridor, serta Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Sebelumnya, Norwegia pada hari Minggu (26/5) menyerahkan dokumen-dokumen kepada Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa, suatu langkah terbaru menuju pengakuan Palestina sebagai negara yang telah memicu kemarahan Israel.
Dokumen itu menyatakan bahwa pengakuan resmi Palestina sebagai negara akan efektif berlaku mulai hari Selasa (28/5).
Serah terima dokumen-dokumen resmi oleh Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide kepada Perdana Menteri Mohammad Mustafa itu dilakukan di Brussel, di mana Mustafa sedang melangsungkan pertemuan dengan para menteri luar negeri dan sejumlah pejabat tinggi Uni Eropa untuk mendorong dukungan bagi warga Palestina.
voa
Pedro Sánchez pada Selasa (28/5) mengatakan pemerintahannya menyetujui pengakuan resmi atas negara Palestina.
Sánchez mengatakan, “Ini adalah keputusan bersejarah yang mempunyai tujuan tunggal dan itu adalah membantu Israel dan Palestina mencapai perdamaian. Pengakuan terhadap Negara Palestina bukan hanya masalah keadilan sejarah terhadap aspirasi sah rakyat Palestina. Lebih dari itu, ini adalah suatu keharusan jika kita semua ingin mencapai perdamaian.”
Ia mengatakan langkah yang telah diambil oleh lebih dari 140 negara lainnya itu bertujuan untuk “berkontribusi pada pencapaian perdamaian antara Israel dan Palestina.”
“Ini adalah satu-satunya jalan untuk mewujudkan apa yang kita semua akui sebagai satu-satunya kemungkinan untuk mencapai masa depan perdamaian, yaitu negara Palestina yang hidup berdampingan bersama dengan negara Israel dalam perdamaian dan keamanan,” kata Sánchez.
Spanyol pertama kali mengumumkan niatnya untuk mengakui negara Palestina pada pekan lalu, bersama-sama dengan Irlandia dan Norwegia, yang juga menetapkan Selasa (28/5) sebagai tanggal mulai berlakunya keputusan mereka.
Israel menyebut langkah itu sebagai hadiah untuk Hamas dan memprotesnya dengan menarik duta besarnya dari ketiga negara tersebut.
Sánchez Selasa mengatakan keputusan untuk mengakui negara Palestina “mencerminkan penolakan absolut kami terhadap Hamas, organisasi teroris yang menentang solusi dua negara.”
Ia lebih lanjut mengatakan langkah itu “tidak merugikan siapa pun, apalagi seluruh Israel.”
Sánchez mengatakan sikap Spanyol adalah mendukung perbatasan tahun 1967, kecuali ada perubahan yang disetujui oleh Israel dan Palestina, dan negara Palestina yang fungsional, yang mencakup Tepi Barat dan Gaza yang dihubungkan oleh suatu koridor, serta Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Sebelumnya, Norwegia pada hari Minggu (26/5) menyerahkan dokumen-dokumen kepada Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa, suatu langkah terbaru menuju pengakuan Palestina sebagai negara yang telah memicu kemarahan Israel.
Dokumen itu menyatakan bahwa pengakuan resmi Palestina sebagai negara akan efektif berlaku mulai hari Selasa (28/5).
Serah terima dokumen-dokumen resmi oleh Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide kepada Perdana Menteri Mohammad Mustafa itu dilakukan di Brussel, di mana Mustafa sedang melangsungkan pertemuan dengan para menteri luar negeri dan sejumlah pejabat tinggi Uni Eropa untuk mendorong dukungan bagi warga Palestina.
voa