Donald Trump Tuding Kamala Harris Anti-Yahudi dan Anti-Israel
Donald Trump menyebut saingannya Kamala Harris sebagai Anti-Yahufi dan Anti-Israel, dalam sebuah pidato untuk merebut dukungan kaum religius, tetapi melenceng tak karuan.
Kamala Harris, yang menikah dengan seorang pria Yahudi, berhasil mengungguli Trump dalam berbagai jajak pendapat.
Dalam pidatonya di sebuah konvensi keagamaan di Florida Selatan, Trump banyak menyerang Harris sebagai senator dan wakil presiden yang gagal. Namun, banyak dari serangannya ternyata merupakan fitnah yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Trump menuduh Harris tanpa bukti, sebagai penganut anti-semitisme, setelah ketidakhadirannya dalam pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Kongres AS pada Rabu.
"Dia tidak menyukai orang Yahudi. Dia tidak menyukai Israel. Begitulah adanya, dan akan selalu seperti itu. Dia tidak akan berubah," kata Trump.
Pernyataan tersebut menunjukkan retorika Trump yang semakin provokatif. Hal itu terjadi beberapa hari setelah tim kampanyenya mengatakan bahwa percobaan pembunuhan terhadap Trump membuat dia mengalihkan fokusnya.
Trump pada Rabu (24/7) di North Carolina juga menuding Harris sebagai sosok yang "benar-benar menentang orang Yahudi.”
Pidato Trump selama satu jam yang diadakan pada Jumat (26/7) oleh Turning Point Action, sebuah kelompok berhaluan kanan garis keras, menimbulkan pertanyaan valid mengenai pernyataan Harris sebelumnya tentang kepolisian, imigrasi, dan lingkungan. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Harris berada di posisi yang berbeda dengan kebijakan pemerintahan Biden saat ini.
Namun, pidato Trump itu dipenuhi dengan bumbu-bumbu yang hiperbola dan informasi yang tidak akurat.
Trump mengekspresikan kebenciannya yang paling mendalam terhadap Harris, menyebutnya "gelandangan" dan wakil presiden yang gagal.
Ia juga menuduh Harris menolak hakim federal karena mereka beragama Katolik. Harris juga disebut akan mengangkat "penganut Marxisme garis keras" untuk menduduki posisi di Mahkamah Agung.
voa, zid