Jika Menjadi Presiden AS Kamala Harris Diprediksi Lebih Tegas Terhadap Israel


Jika Kamala Harris menggantikan Joe Biden sebagai pemimpin Partai Demokrat dan memenangkan pemilihan presiden AS, diprediksi akan mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Israel terkait konflik di Gaza.

Wapres AS Kamala Harris menolak untuk menghadiri pidato PM Israel Benjamin Netanyahu di hadapan Kongres AS pada Rabu (24/7).

Di AS, Wakil Presiden turut mengemban posisi pimpinan Senat, sehingga lazimnya hadir dalam persidangan serupa.


Lihat videonya


Kamala Harris diprediksi akan melanjutkan kebijakan luar negeri yang diambil oleh Joe Biden, termasuk dalam isu-isu penting seperti Ukraina, China, dan Iran. Namun, jika Harris menggantikan Biden sebagai pemimpin Partai Demokrat dan memenangkan pemilihan presiden AS pada November, ia diprediksi akan mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Israel terkait konflik di Gaza.

Setelah Biden memutuskan untuk mundur dari pencalonan presiden pada Minggu (21/7) dan memberikan dukungannya kepada Harris, perempuan keturunan Afrika dan kulit hitam pertama di negara itu, muncul sebagai kandidat utama. Jika Harris maju menggantikan Biden, ia akan membawa pengalaman praktis yang diperolehnya dari pekerjaannya, hubungan pribadi yang telah terjalin dengan para pemimpin dunia, serta wawasan tentang urusan global yang didapatkan selama masa jabatannya di Senat dan sebagai wakil presiden di bawah Biden.

Namun, jika berhadapan dengan calon dari Partai Republik, Donald Trump, Harris akan menghadapi tantangan besar, terutama terkait masalah di perbatasan AS-Meksiko yang telah menjadi kendala besar bagi Biden dan isu utama dalam kampanyenya. Di awal masa jabatannya, Harris diberi tanggung jawab untuk menangani akar penyebab tingginya migrasi ilegal, dan Partai Republik berusaha menjadikannya sebagai sasaran untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Menurut para analis, dalam berbagai prioritas global, kepemimpinan Harris akan menampilkan gaya pemerintahan Biden jilid dua.

“Dia mungkin lebih enerjik, tetapi satu hal yang tidak bisa Anda harapkan adalah perubahan signifikan dalam substansi kebijakan luar negeri Biden," kata Aaron David Miller, mantan negosiator Timur Tengah untuk pemerintahan Demokrat dan Republik.

Harris mengisyaratkan bahwa ia akan tetap setia pada Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO (North Atlantic Treaty Organization), mengikuti jejak Biden, dan akan terus mendukung Ukraina dalam melawan Rusia. Kebijakan ini bertentangan dengan janji mantan Presiden Trump yang ingin merombak hubungan AS dengan aliansi tersebut serta menimbulkan keraguan mengenai kelanjutan pasokan senjata dari Washington ke Kyiv.


voa, zid
Next Post Previous Post