KTT NATO Fokus pada Tantangan di Indo-Pasifik dan Ukraina
Pemimpin 32 negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) siap gelar pertemuan tingkat tinggi di Washington DC minggu depan.
NATO akan luncurkan "cara-cara konkrit" untuk tantangan di kawasan Indo-Pasifik dan mempercepat pemrosesan keanggotaan Ukraina di NATO.
Saat perang Rusia di Ukraina belum lagi menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, Amerika akan menjadi tuan rumah bagi pemimpin 32 anggota aliansi dalam KTT Tahunan NATO pada tanggal 9-11 Juli di Washington DC.
Beberapa pejabat AS mengatakan mendorong keamanan di Ukraina dan menghadapi tantangan dari China merupakan fokus agenda pertemuan itu.
Asisten Wakil Menteri Luar Negeri AS Douglas Jones mengatakan pada VOA, “Baik dukungan untuk Ukraina dan pertahanannya terhadap agresi Rusia, maupun kerja sama dengan mitra-mitra kita untuk menemukan cara-cara menghadapi ancaman dan tantangan dari Tiongkok, baik itu berupa ancaman hibrida maupun ancaman siber, akan menjadi fokus pertemuan kami dalam KTT ini.”
Amerika dan sekutu-sekutunya di NATO telah mengatakan bahwa masa depan Ukraina tergantung pada aliansi tersebut; dan pekan depan kelompok ini akan mengungkapkan langkah konkret untuk mempercepat proses keanggotaan Ukraina di NATO.
Namun sebagian anggota Kongres AS menyampaikan kekhawatiran tentang kesiapan Ukraina bergabung menjadi anggota aliansi ini meskipun negara yang sedang berjuang itu berkomitmen melakukan reformasi internal.
KTT NATO nanti tidak saja akan memusatkan perhatian pada keamanan Ukraina dan Eropa, tetapi juga eksplorasi peran yang lebih besar di Indo-Pasifik.
Stephen Flanagan di RAND Corporation mengatakan, “Australia, Selandia Baru, Republik Korea Selatan dan Jepang sangat tertarik untuk memperdalam kerjasama dengan NATO, tidak saja kerjasama militer-ke-militer, tetapi bidang-bidang lain.”
Untuk merayakan hari jadi NATO ke 75 tahun, lebih dari 20 pemengaruh media sosial telah diundang untuk mengamati jalan pertemuan itu dan membuat konten untuk memperingati tonggak bersejarah tersebut.
voa
Saat perang Rusia di Ukraina belum lagi menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, Amerika akan menjadi tuan rumah bagi pemimpin 32 anggota aliansi dalam KTT Tahunan NATO pada tanggal 9-11 Juli di Washington DC.
Beberapa pejabat AS mengatakan mendorong keamanan di Ukraina dan menghadapi tantangan dari China merupakan fokus agenda pertemuan itu.
Asisten Wakil Menteri Luar Negeri AS Douglas Jones mengatakan pada VOA, “Baik dukungan untuk Ukraina dan pertahanannya terhadap agresi Rusia, maupun kerja sama dengan mitra-mitra kita untuk menemukan cara-cara menghadapi ancaman dan tantangan dari Tiongkok, baik itu berupa ancaman hibrida maupun ancaman siber, akan menjadi fokus pertemuan kami dalam KTT ini.”
Amerika dan sekutu-sekutunya di NATO telah mengatakan bahwa masa depan Ukraina tergantung pada aliansi tersebut; dan pekan depan kelompok ini akan mengungkapkan langkah konkret untuk mempercepat proses keanggotaan Ukraina di NATO.
Namun sebagian anggota Kongres AS menyampaikan kekhawatiran tentang kesiapan Ukraina bergabung menjadi anggota aliansi ini meskipun negara yang sedang berjuang itu berkomitmen melakukan reformasi internal.
KTT NATO nanti tidak saja akan memusatkan perhatian pada keamanan Ukraina dan Eropa, tetapi juga eksplorasi peran yang lebih besar di Indo-Pasifik.
Stephen Flanagan di RAND Corporation mengatakan, “Australia, Selandia Baru, Republik Korea Selatan dan Jepang sangat tertarik untuk memperdalam kerjasama dengan NATO, tidak saja kerjasama militer-ke-militer, tetapi bidang-bidang lain.”
Untuk merayakan hari jadi NATO ke 75 tahun, lebih dari 20 pemengaruh media sosial telah diundang untuk mengamati jalan pertemuan itu dan membuat konten untuk memperingati tonggak bersejarah tersebut.
voa