Manfaat dan Risiko Terapi Chiropractic yang Sedang Ngetren


Terapi chiropractic, juga disebut manipulasi tulang belakang, adalah prosedur yang dilakukan oleh seorang chiropractor profesional pada sendi tulang belakang untuk memperbaiki gerakan tulang belakang dan meredakan gejala nyeri sendi, nyeri punggung, atau sakit kepala.

Terapi chiropractic umumnya dianggap aman bila dilakukan untuk kondisi yang tepat oleh seseorang yang terlatih dengan baik dan berlisensi untuk mempraktikkan perawatan chiropractic. Cari tahu lebih lanjut tentang manfaat dan risikonya sebelum Anda mencobanya sendiri.

Apa yang ditawarkan terapi Chropractic

Seperti disebutkan sebelumnya, chiropractic bertujuan untuk mengembalikan fungsi normal sendi dan keseimbangan otot. Terapi ini juga dianggap dapat menjaga kondisi tubuh secara keseluruhan, meskipun untuk membuktikannya masih membutuhkan penelitian lanjutan. Namun untuk masalah persendian, sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa terapi ini memang bermanfaat. Bagian tubuh mana saja cocok diatasi dengan chiropractic? Berikut hasil penelitiannya.

Nyeri punggung bawah

Nyeri pada punggung bawah, panggul, dan menjalar hingga kaki dengan level sakit ringan hingga sedang ternyata dapat diatasi dengan terapi chropractic. Dalam beberapa penelitian, chiropractic telah dibandingkan dengan jenis perawatan standar lainnya, termasuk olahraga, hasilnya chiropractic terbukti sama efektifnya dalam hal memperbaiki fungsi. Namun, Spondylolisthesis, nyeri punggung bawah kronis, atau herniasi diskus adalah beberapa kondisi nyeri punggung yang perlu ditangani dengan pembedahan sehingga chiropractic tidak bisa diterapkan untuk semua nyeri punggung.

Nyeri Leher

Nyeri leher sangat umum terjadi, terutama akibat postur tubuh yang terlalu lama berada pada posisi tertentu—misalnya duduk di depan komputer selama berjam-jam. Nyeri leher dapat disebabkan oleh penyakit tulang belakang, kompresi saraf, kekakuan otot, dan lainnya. Sebuah hasil studi menunjukkan bahwa 57% dari total 272 peserta dengan keluhan nyeri leher melaporkan bahwa mereka merasakan berkurangnya rasa sakit setelah menerima terapi chiropractic selama 12 minggu.

Sakit kepala

Penelitian yang dilaporkan dalam Journal of Manipulative and Physiological Therapeutics mengungkapkan perawatan chiropractic, dapat memperbaiki gejala sakit kepala sekunder (yang dipicu oleh sumber lain, leher misalnya) dan migrain. Selain itu, berdasarkan studi di BMC Musculoskeletal Disorders pada tahun 2016, ditemukan bahwa setelah melakukan 6-8 sesi terapi chiropractic pada bagian tulang belakang leher dan dada bagian atas, pasien merasa sakit kepala kronis mereka teratasi.

Risiko dari chiropractic

Selama dilakukan dengan tepat oleh chiropractor profesional dan berlisensi, risiko yang ditimbulkan akibat perawatan ini cenderung kecil. Anda mungkin akan merasakan efek samping ringan seperti sakit kepala, kelelahan, dan ketidaknyamanan pada bagian tubuh yang dirawat selama beberapa hari setelahnya. Namun apabila dilakukan secara sembarangan, Anda berisiko mengalami hal yang lebih buruk termasuk stroke dan sakit kepala parah. Sementara itu, pasien dengan kondisi medis tertentu seperti osteoporosis, kelainan bentuk tulang belakang, kanker tulang belakang, peningkatan risiko stroke, dan kondisi lebih serius yang mungkin memerlukan pembedahan tidak dianjurkan melakukan terapi ini.

Video: Ahli Chiropractic Indonesia dan AS di California


neorheumacyl, voa

Next Post Previous Post