Teknik Pemindaian Jantung Terbaru untuk Percepat Pengobatan


Tim peneliti telah mengembangkan teknologi pemindaian yang belum pernah ada yang mampu menangkap gambar jantung tiga dimensi secara detail. Dijuluki "Google Earth" untuk jantung manusia, teknologi pemindaian baru ini dirancang untuk mempercepat pengobatan gangguan jantung.

Teknologi pemindaian baru ini dikembangkan oleh tim peneliti dari University College London (UCL) dan European Synchrotron Radiation Facility (ESRF). Teknologi ini memungkinkan dokter menangkap struktur anatomi organ penting itu hingga sedetil 20 mikrometer – atau setengah lebar rambut manusia. Pencitraan ini menggunakan teknik sinar-X yang disebut Hierarchical Phase-Contrast Tomography (HiP-CT).

Andrew Cook, ahli anatomi jantung dari Institut Ilmu Kardiovaskular UCL dan salah seorang penulis penelitian ini, mengatakan, “Inilah teknologi yang telah kita nanti-nantikan selama bertahun-tahun. Bisa dibilang, ini adalah bentuk baru dari pemindaian Contrast Tomography. Sementara ini hanya untuk penelitian. Teknologi ini memungkinkan kita melihat hal-hal yang kita inginkan, yang sejauh ini belum pernah bisa dilihat.”

Penyakit kardiovaskular adalah pembunuh terbesar di dunia. Salah satu jenisnya, penyakit jantung iskemik, merupakan penyebab 16 persen kematian secara global pada tahun 2019, menurut University College London (UCL). Penyakit jantung iskemik pada dasarnya adalah kondisi melemahnya jantung akibat aliran darah yang berkurang.

Pemindaian HiP-CT, yang dijuluki "Google Earth untuk jantung manusia", diharapkan dapat membantu penelitian yang sebelumnya mustahil dilakukan.

"Ini memberi kita perspektif baru mengenai jantung. Salah satu hal yang disamakan dengan hal ini adalah Google Maps. Jadi kita bisa melihat keseluruhan isi jantung, seperti Anda melihat keseluruhan negara. Kita bisa melihat secara rinci bahkan ke tingkat sel dengan memperbesar gambarnya, sehingga kita benar-benar dapat melihat hubungan antarkomponen dengan sangat baik. Dan itu penting untuk memahami jenis gangguan detak jantung tertentu,” sebutnya.

Saat ini, teknik pencitraan seperti USG, CT, dan MRI digunakan untuk mendiagnosis penyakit kardiovaskular, namun teknik tersebut tidak memberikan informasi struktural terperinci tentang apa yang terjadi pada suatu organ. Dokter biasanya harus mengiris organ menjadi beberapa bagian dan kemudian memindainya untuk mendapatkan gambaran detail.

Cook mengatakan pemindaian HiP-CT dapat meningkatkan hasil pengobatan dan pembedahan. Menurutnya juga, teknik pemindaian baru ini akan sangat berguna bagi para calon ahli bedah.

Penelitian oleh UCL dan ESRF ini merupakan bagian dari proyek Human Organ Atlas, yang bertujuan membangun pangkalan data gambar sains semua organ manusia.

Peter Lee, penulis lain studi itu dari UCL, mengatakan, “Kami sekarang sudah menyelesaikan delapan organ utama, termasuk jantung, dengan teknik ini. Kami juga telah memindai otak dan paru-paru, yang merupakan organ awal yang kami teliti untuk studi COVID-19. Saat ini kami sedang meneliti ginjal dan limpa untuk menyelidiki kanker, baik kanker payudara maupun kanker prostat.”


voa, zid
Next Post Previous Post