Iran Tolak Desakan Barat untuk Batalkan Rencana Serangan Militer Terhadap Israel


Iran, Selasa (13/8) menolak tuntutan Barat untuk membatalkan rencana serangan militer terhadap Israel.


"Deklarasi Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan Inggris, yang mendukung kejahatan internasional rezim Zionis, secara terang-terangan meminta Iran untuk tidak mengambil tindakan terhadap rezim yang telah melanggar kedaulatan dan integritas teritorialnya," kata juru bicara kementerian luar negeri Iran, Nasser Kanani, dalam sebuah pernyataan.

"Permintaan seperti itu tidak memiliki logika politik, bertentangan dengan prinsip dan aturan hukum internasional, dan merupakan dukungan bagi Israel,” tulisnya.

Para diplomat Barat bekerja keras untuk mencegah meluasnya konflik di Timur Tengah, menyusul meningkatnya ketegangan akibat perang antara Israel dan Hamas di Gaza.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin (12/8), Amerika Serikat dan sekutu Eropa mendesak Iran untuk "menghentikan ancamannya".

"Kami meminta Iran untuk menghentikan ancaman serangan militer terhadap Israel dan membahas konsekuensi serius bagi keamanan regional jika serangan semacam itu terjadi," kata pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Amerika Serikat.

Jenderal Israel Mengatakan Jika Tidak Dibantu AS Maka Israel Bisa Kalah Perang Lawan Iran


Jika Israel perang regional melawan Iran, maka Israel bisa kalah tanpa bantuan AS, kata Jenderal Itzhak Brik kepada media Israel Hebrew Channel 12.

Jenderal Israel itu mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir, beberapa orang gagal memahami kondisi tentara Israel yang mengkhawatirkan, yang menyatakan bahwa Iran dan Hizbullah harus diserang terlebih dahulu sebelum mereka menyerang Israel.

Ia menyatakan bahwa mereka yang menganjurkan serangan pendahuluan gagal mempertimbangkan tindakan tersebut akan segera memicu perang regional dan Israel bisa kalah tanpa bantuan AS.

Brik mengatakan bahwa jika Israel melancarkan perang pendahuluan, pusat-pusat populasi, pembangkit listrik, anjungan gas, infrastruktur transportasi, infrastruktur industri, dan pangkalan-pangkalan militernya akan menjadi sasaran serangan harian oleh ribuan rudal dan pesawat tanpa awak dari Iran.

Ia menekankan bahwa tentara Israel tidak memiliki kapasitas untuk menanggapi perang regional, baik dalam mempertahankan infrastruktur nasional ini maupun dalam mengalahkan Iran, Hizbullah, dan proksi-proksi mereka.

Ia mencatat bahwa tentara Israel sendiri tidak memiliki strategi yang jitu untuk perang regional, bahkan jika perang itu dimulai dengan serangan pendahuluan, dan karenanya memerlukan dukungan AS.

Brik juga menekankan bahwa ketergantungan Israel pada AS sangat penting bagi ketahanan dalam konflik semacam itu.

Ia menambahkan bahwa Israel tidak dapat bertahan atau memenangkan perang tanpa bantuan AS.

AS telah memasok Israel dengan senjata senilai $11 miliar sejak Tel Aviv melancarkan perangnya di Gaza pada bulan Oktober tahun lalu.


voa, trtworld
Next Post Previous Post