Ketua DPP PKB: Semoga Pengunduran Diri Ketum Golkar Bukan Politik Cawe-cawe Kekuasaan
Ketua DPP PKB, Luluk Nur Hamidah mengatakan "Semoga pengunduran diri Ketua Umum Golkar bukan bagian dari politik cawe-cawe pihak luar yang menggunakan berbagai instrumen kekuasaan."
Luluk mengaku terkejut dan sempat tak percaya atas langkah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu mundur dari pimpinan partai beringin.
"Semoga pengunduran diri Ketua Umum Golkar bukan bagian dari politik cawe-cawe pihak luar yang menggunakan berbagai instrumen kekuasaan untuk mengendalikan partai politik," katanya, Minggu, 11 Agustus 2024.
Luluk yakin jajaran Partai Golkar memiliki kemampuan untuk mengatasi berbagai dinamika politik, baik di internal maupun eksternal. "Kita beri kesempatan untuk Golkar melakukan konsolidasi," ujarnya.
Airlangga Hartarto mundur dari posisi Ketum Golkar. Surat diteken pada Sabtu (10/8) malam.
Sehari sebelum mundur, Airlangga bertemu empat mata dengan Presiden Jokowi di Istana pada Jumat, 9 Agustus 2024.
Pada Jumat itu juga Bahlil pun menemui Jokowi di Istana.
Bahlil dan Jpkowi duduk di salah satu sudut Istana. Keduanya tampak begitu intens bicara.
Sebelum kabar Airlangga mengundurkan diri, kursi Ketua Umum Golkar telah digoyang.
Airlangga juga diterpa kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah atau bahan baku minyak goreng. Airlangga, yang juga Menteri Koordinator Perekonomian itu juga sudah diperiksa oleh Kejaksaan Agung pada Juli 2023.
Koran Tempo, pada 4 Maret 2024, juga mewartakan manuver Bahlil Lahadalia merebut kursi Ketua Umum Partai Golkar dari Airlangga.
Langkah Bahlil itu disebut-sebut atas restu Presiden Jokowi.
Skenario Bahlil mengambil alih Golkar, memungkinkan Jokowi untuk menjadi Ketua Dewan Pembina partai beringin itu.
kumparan, tempo, zaman