Kini Israel dan AS Bersiap Perang Langsung Lawan Iran
Genosida Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 39.000 warga Palestina — dan sekitar 10.000 terkubur di bawah puing-puing rumah yang dibom.
Kini Israel dan AS bersiap menghadapi serangan Iran terhadap Israel, demikian dilaporkan Wall Street Journal.
Badan keamanan Israel telah menyiapkan bunker di bawah tanah untuk para pemimpin negara itu bekerja jika Iran melakukan serangan besar-besaran, wartawan Israel Ben Caspit melaporkan.
"Bunker komando dan kontrol" yang baru disiapkan itu "dimaksudkan untuk pelaksanaan perang oleh elite politik-keamanan negara," tulis Caspit, seraya menambahkan bahwa fasilitas bawah tanah itu "terhubung ke lubang" di bawah pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, dan ke "semua bunker lainnya" yang tersebar di seluruh Israel.
"Bunker itu memungkinkan untuk tinggal lama dan kebal terhadap semua jenis senjata," Caspit menambahkan.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah memerintahkan serangan langsung terhadap Israel. Komandan militer Iran sedang mempertimbangkan serangan kombinasi.
"Israel telah melewati semua batas merah. Serangan kami akan cepat dan berat," WSJ mengutip seorang diplomat Iran.
Diplomat tersebut, yang diberi pengarahan oleh pemerintahnya, mengatakan berbagai upaya oleh berbagai negara untuk menggertak Iran agar tidak melakukan serangan telah dan akan "sia-sia" .
Hal itu terjadi setelah Pentagon mengumumkan bahwa AS akan mengerahkan aset militer tambahan ke Timur Tengah untuk mendukung sekutunya, Israel.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah memerintahkan kapal penjelajah dan kapal perusak angkatan laut ke wilayah Timur Tengah, kata Pentagon, setelah pembunuhan Israel di Iran dan Lebanon meningkatkan ketegangan regional.
AS juga mengerahkan skuadron jet tempur tambahan dan pertahanan rudal berbasis darat ke wilayah tersebut, Pentagon menambahkan.
Perubahan yang diharapkan terjadi saat Amerika Serikat bersiap menghadapi Iran dan sekutunya untuk memenuhi janji mereka untuk menanggapi pembunuhan negosiator perdamaian Hamas Ismail Haniyeh dua hari lalu di Teheran dan seorang tokoh senior Hizbullah di Beirut saat perang genosida Israel di Gaza berkecamuk.
"(Austin) memberi tahu menteri tentang langkah-langkah tambahan untuk mencakup perubahan postur pasukan pertahanan yang sedang berlangsung dan di masa mendatang yang akan diambil departemen untuk mendukung pertahanan Israel," kata juru bicara Pentagon Sabrina Singh kepada wartawan sebelum pengumuman tersebut.
"(Austin) berkomitmen kepada menteri Gallant dan Presiden (Joe Biden) berkomitmen kepada (Perdana Menteri Benjamin) Netanyahu bahwa kami akan memperkuat perlindungan pasukan kami di wilayah tersebut," tambahnya.
trt, wsj