Kenapa TikTok Dituding Ikut Bertanggung Jawab atas Penyesatan Politik?
Ambil contoh di Jerman. Sejauh mana TikTok ikut mendongkrak perolehan suara partai ekstrem kanan anti-Islam Alternative für Deutshcland (AfD) di pemilu negara bagian di Sachsen dan Thüringen.
Di kedua negara bagian federal tersebut, pada Minggu (01/09) partai AfD mengumpulkan suara dua kali lebih banyak dibandingkan partai koalisi pimpinan Olaf Scholz yang terdiri dari gabungan SPD, Partai Hijau, dan FDP.
Menurut lembaga jajak pendapat Infratest Dimap, AfD sejauh ini sangat populer di kalangan pemilih berusia 18 hingga 24 tahun di Sachsen dan Thüringen.
Mengingat popularitas TikTok di kalangan anak muda, hal ini mungkin terkait dengan kuatnya kehadiran konten AfD di platform tersebut, menurut Roland Verwiebe. Ia adalah profesor di Universitas Potsdam dan salah satu koordinator proyek Potsdam Social Media Monitor, yang memantau aktivitas partai-partai politik di TikTok sebelum pemilihan negara bagian.
"Kami berasumsi bahwa kesuksesan AfD di TikTok kemungkinan besar berkontribusi terhadap kesuksesan partai ini di pemilu regional," kata Verwiebe kepada DW.
"Setengah dari anak-anak berusia 16 hingga 24 tahun mendapatkan informasi politik secara eksklusif dari TikTok. Ini membuat platform ini sangat berpengaruh."
Dominasi AfD di TikTok
Untuk melakukan analisis ini, para peneliti membuat 30 profil TikTok fiktif dari pengguna yang lahir tahun 2006 dan di Thüringen, Sachsen, atau tinggal di Brandenburg. Pemilihan umum negara bagian akan berlangsung di Brandenburg pada 22 September.
Para peneliti kemudian menganalisis lebih dari 75.000 video yang muncul di feed pada minggu-minggu sebelum pemilu. Mereka menemukan rata-rata sembilan video per minggu yang berisi konten AfD. Sementara yang terkait CDU atau Aliansi Sahra Wagenknecht BSW per minggunya hanya muncul lebih dari satu video, dan jauh lebih sedikit konten terkait partai lain.
Para peneliti juga menemukan bahwa jumlah video yang muncul di feed pengguna tampaknya tidak berhubungan langsung dengan jumlah total konten yang diproduksi partai.
"SPD, misalnya, memproduksi lebih banyak video dibandingkan AfD dalam delapan minggu sebelum pemilihan negara bagian," kata Verwiebe. Tapi video-video ini hampir tidak pernah ditemukan di feed para pengguna.
Salah satu alasannya mungkin karena konten AfD dibagikan oleh jaringan influencer sayap kanan yang memiliki koneksi baik di TikTok, kata Verwiebe. Selain itu, sebagian besar kandidat AfD aktif di platform tersebut.
Menurut studi yang dilakukan lembaga pendidikan Anne Frank pada Juni 2024, AfD lebih aktif di TikTok dibandingkan partai lain mana pun yang duduk di parlemen Jerman, Bundestag. Analis politik mengaitkan meningkatnya popularitas AfD di kalangan pemilih muda sebagian karena kehadiran mereka di TikTok.
Pada pemilu Eropa pada bulan Juni 2024, 16 persen pemilih muda memilih AfD. Jumlah tersebut meningkat tiga kali lipat dibandingkan pemilu terakhir pada lima tahun lalu.
Ragam konten AfD di TikTok yang mereka amati sebelum pemilu negara bagian sangatlah berbeda. Mulai dari kutipan pidato politik, video emosional tentang topik seperti migrasi, hingga konten yang seolah tidak ada kaitannya dengan politik seperti video jalan-jalan atau memasak.
"AfD dengan sangat baik telah menguasai cara-cara menggunakan unsur hiburan di TikTok," kata Verwiebe. "Mereka memahami pedoman TikTok dengan sangat baik."
dw, zid
Di kedua negara bagian federal tersebut, pada Minggu (01/09) partai AfD mengumpulkan suara dua kali lebih banyak dibandingkan partai koalisi pimpinan Olaf Scholz yang terdiri dari gabungan SPD, Partai Hijau, dan FDP.
Menurut lembaga jajak pendapat Infratest Dimap, AfD sejauh ini sangat populer di kalangan pemilih berusia 18 hingga 24 tahun di Sachsen dan Thüringen.
Mengingat popularitas TikTok di kalangan anak muda, hal ini mungkin terkait dengan kuatnya kehadiran konten AfD di platform tersebut, menurut Roland Verwiebe. Ia adalah profesor di Universitas Potsdam dan salah satu koordinator proyek Potsdam Social Media Monitor, yang memantau aktivitas partai-partai politik di TikTok sebelum pemilihan negara bagian.
"Kami berasumsi bahwa kesuksesan AfD di TikTok kemungkinan besar berkontribusi terhadap kesuksesan partai ini di pemilu regional," kata Verwiebe kepada DW.
"Setengah dari anak-anak berusia 16 hingga 24 tahun mendapatkan informasi politik secara eksklusif dari TikTok. Ini membuat platform ini sangat berpengaruh."
Dominasi AfD di TikTok
Untuk melakukan analisis ini, para peneliti membuat 30 profil TikTok fiktif dari pengguna yang lahir tahun 2006 dan di Thüringen, Sachsen, atau tinggal di Brandenburg. Pemilihan umum negara bagian akan berlangsung di Brandenburg pada 22 September.
Para peneliti kemudian menganalisis lebih dari 75.000 video yang muncul di feed pada minggu-minggu sebelum pemilu. Mereka menemukan rata-rata sembilan video per minggu yang berisi konten AfD. Sementara yang terkait CDU atau Aliansi Sahra Wagenknecht BSW per minggunya hanya muncul lebih dari satu video, dan jauh lebih sedikit konten terkait partai lain.
Para peneliti juga menemukan bahwa jumlah video yang muncul di feed pengguna tampaknya tidak berhubungan langsung dengan jumlah total konten yang diproduksi partai.
"SPD, misalnya, memproduksi lebih banyak video dibandingkan AfD dalam delapan minggu sebelum pemilihan negara bagian," kata Verwiebe. Tapi video-video ini hampir tidak pernah ditemukan di feed para pengguna.
Salah satu alasannya mungkin karena konten AfD dibagikan oleh jaringan influencer sayap kanan yang memiliki koneksi baik di TikTok, kata Verwiebe. Selain itu, sebagian besar kandidat AfD aktif di platform tersebut.
Menurut studi yang dilakukan lembaga pendidikan Anne Frank pada Juni 2024, AfD lebih aktif di TikTok dibandingkan partai lain mana pun yang duduk di parlemen Jerman, Bundestag. Analis politik mengaitkan meningkatnya popularitas AfD di kalangan pemilih muda sebagian karena kehadiran mereka di TikTok.
Pada pemilu Eropa pada bulan Juni 2024, 16 persen pemilih muda memilih AfD. Jumlah tersebut meningkat tiga kali lipat dibandingkan pemilu terakhir pada lima tahun lalu.
Ragam konten AfD di TikTok yang mereka amati sebelum pemilu negara bagian sangatlah berbeda. Mulai dari kutipan pidato politik, video emosional tentang topik seperti migrasi, hingga konten yang seolah tidak ada kaitannya dengan politik seperti video jalan-jalan atau memasak.
"AfD dengan sangat baik telah menguasai cara-cara menggunakan unsur hiburan di TikTok," kata Verwiebe. "Mereka memahami pedoman TikTok dengan sangat baik."
dw, zid