Trump Selamat dari Percobaan Pembunuhan Kedua


Donald Trump menyampaikan terima kasih kepada Dinas Rahasia dan kepolisian, setelah Biro Investigasi Federal (FBI) menyebut adanya upaya pembunuhan di klub golf miliknya di West Palm Beach, Florida.


“Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada semuanya atas perhatian dan doa baik Anda – Ini benar-benar hari yang menarik!” tulis Trump di platform media sosial Truth Social.

Insiden tersebut, di mana Trump tidak mengalami luka-luka, muncul dua bulan sejak ia mengalami luka tembak di telinganya dalam sebuah kampanye di Pennsylvania.

Para pejabat mengatakan Trump tidak terluka, dan bahwa penembak itu terlihat dan ditembak terlebih dahulu oleh anggota tim keamanan Trump.

Berbagai sumber media nasional, termasuk The Associated Press, The New York Times, dan Fox News Channel, mengutip pejabat penegak hukum yang tidak disebutkan namanya yang mengidentifikasi tersangka sebagai Ryan Wesley Routh, 58, yang berasal dari Hawaii. Para pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk membahas penyelidikan yang sedang berlangsung.

Tidak seperti percobaan sebelumnya, percobaan kali ini tidak terjadi dalam siaran televisi langsung, seperti penembakan dramatis yang dialami Trump pada 13 Juli. Percobaan pembunuhan ketika itu melukai telinga Trump dan menewaskan seorang pria yang menghadiri acara kampanye yang berada di belakang Trump. Beberapa hari kemudian, Trump menerima nominasi presiden dari partai Republik.

FBI, yang memimpin kasus pada hari Minggu, menggambarkannya sebagai “apa yang tampaknya merupakan percobaan pembunuhan.” Investigasi kali ini merupakan yang kedua yang sedang dilakukan oleh lembaga tersebut terkait upaya pembunuhan terhadap Trump.

Sheriff setempat mengatakan tersangka melarikan diri, meninggalkan “senapan AK-47” dengan teropong, kamera GoPro, dan dua ransel. Polisi kemudian menangkap tersangka saat ia mengebut di jalan raya utama menuju daerah tetangga.

“Agen Secret Service (Dinas Rahasia) yang berada di lapangan golf melakukan pekerjaan yang fantastis,” kata Sheriff Ric Bradshaw dari Kantor Sheriff Palm Beach County, dalam jumpa pers yang diadakan oleh penegak hukum tidak lama setelah itu. “Yang mereka lakukan adalah menempatkan agen satu lubang lebih dulu dari tempat presiden berada. Dan dia dapat melihat laras senapan ini mencuat dari pagar dan segera menyerang orang itu, dan pada saat itulah orang tersebut melarikan diri.”

Dalam pernyataan bersama yang dikirimkan kepada wartawan kurang dari satu jam setelah kampanye Trump mengumumkan upaya pembunuhan terbaru ini terhadap Trump, Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris mengatakan mereka diberi laporan secara teratur dan mengatakan mereka “lega” bahwa ia (Trump) aman.

“Presiden dan wakil presiden telah diberi laporan tentang insiden keamanan di Lapangan Golf Internasional Trump, tempat mantan Presiden Trump bermain golf,” demikian bunyi pernyataan mereka. “Mereka lega mengetahui bahwa dia aman. Mereka akan terus diberi informasi terbaru secara berkala oleh tim mereka.”

Dalam pernyataan pada Minggu malam, Biden menegaskan kembali pesan yang disampaikannya terkait penembakan pada bulan Juli.

“Seperti yang telah saya katakan berkali-kali, tidak ada tempat untuk kekerasan politik atau kekerasan apa pun di negara kita, dan saya telah mengarahkan tim saya untuk terus memastikan bahwa Dinas Rahasia memiliki setiap sumber daya, kemampuan, dan tindakan perlindungan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan mantan Presiden,” katanya.

Sementara Harris mengeluarkan pernyataan tunggal yang lebih pendek di media sosial, di mana dia mengatakan, “Kekerasan tidak memiliki tempat di Amerika.”

Kini pertanyaan bermunculan di Amerika Serikat tentang bagaimana kejadian ini akan memengaruhi musim pemilihan yang telah penuh gejolak selagi Amerika bergerak cepat menuju November.

Trump belum mengumumkan perubahan apa pun pada jadwalnya dan akan berbicara langsung di X pada Senin malam dari resor Mar-a-Lago miliknya untuk meluncurkan platform kripto milik putranya.

Sementara itu, para pemimpin gugus tugas bipartisan kongres yang menyelidiki upaya pembunuhan Trump pada 13 Juli mengatakan bahwa mereka telah meminta keterangan dari Dinas Rahasia.


voa
Next Post Previous Post