Kebahagiaan penting bagi semua orang, tetapi banyak penguasa secara ambisius menggenjot pertumbuhan ekonomi dengan mengabaikan kebahagiaan rakyatnya.
Beberapa tahun terakhir, kita telah melihat banjir buku self-help, rekaman terpandu, situs web, dan manual yang didedikasikan untuk makna kebahagiaan, cara mencapai pemenuhan, dan strategi untuk bahagia.
Tentang ekonomi kebahagiaan, psikologi kepuasan, dan teori yang mendasari "politik kebahagiaan".
Namun fokus pada kebahagiaan ini bisa terasa melelahkan. Dan terkadang tidak jelas apakah ada yang membuat kita lebih bahagia?
Namun fokus pada kebahagiaan ini bisa terasa melelahkan. Dan terkadang tidak jelas apakah ada yang membuat kita lebih bahagia?
Melihat ke Bhutan
Bagian dari kebangkitan minat akan kebahagiaan baru-baru ini berakar di Kerajaan Bhutan, sebuah negara pegunungan kecil di Asia Selatan, dengan populasi kurang dari satu juta orang. Sampai tahun 1970-an, titik perbedaan utama Bhutan adalah bahwa Bhutan memiliki salah satu ekonomi terkecil di dunia, yang terutama didasarkan pada kehutanan dan pertanian. Kemajuan ekonomi, yang diukur dengan ukuran tradisional seperti Produk Domestik Bruto (PDB), sangat minim.
Raja Bhutan Jigme Singye Wangchuck menarik perhatian internasional ketika memutuskan bahwa "Kebahagiaan Nasional Bruto", bukan PDB, menjadi unit yang digunakan untuk mengukur kemajuan nasional di Bhutan. Kebahagiaan Nasional Bruto dengan cepat menjadi elemen kunci dalam perencanaan ekonomi dan sosial negara.
Di Bhutan, Kebahagiaan Nasional Bruto memiliki empat pilar utama: (1) tata pemerintahan yang baik; (2) pembangunan sosial ekonomi yang stabil dan merata; (3) perlindungan lingkungan; dan (4) pelestarian budaya.
Penekanan Bhutan pada kebahagiaan sepatutnya mendapat dukungan kuat di berbagai negara lain di seluruh dunia yang sekarang lebih menekankan pada kebahagiaan, kesejahteraan, dan kepuasan hidup ketika merencanakan kebijakan publik. Ini adalah langkah yang masuk akal: orang menghargai kebahagiaan di atas sebagian besar hal lain dalam hidup, termasuk kekayaan. Kebahagiaan penting bagi semua orang. Ini juga harus menjadi masalah bagi pemerintah.
Mengejar kebahagiaan
Salah satu masalah utama dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kebahagiaan adalah bahwa kebahagiaan sulit ditemukan, apalagi dibangun dengan sengaja. Untuk lebih memperumit ini, kita sering mengatakan bahwa kita ingin bahagia tetapi tampaknya pada dasarnya melakukan semua yang kita bisa untuk menghindarinya: kita membuat pilihan buruk yang sama, lagi dan lagi. Kita mengabaikan pola makan dan gaya hidup kita, dan kita gagal menjangkau orang lain dengan cara yang kita inginkan agar mereka menjangkau kita. Peristiwa acak dan keadaan hidup campur tangan, terkadang membuatnya sulit untuk mencapai kebahagiaan, setidaknya untuk saat ini.
Dengan mengingat hal ini, ada baiknya menilai pengejaran kebahagiaan sebagai langkah sementara, selain menilai kebahagiaan itu sendiri. Pencarian kebahagiaan memiliki manfaat yang sangat besar dalam dirinya sendiri, terlepas dari seberapa jauh ujung jalan itu tampaknya. Berjuang memiliki nilai dan martabat tersendiri.
Penyerapan adalah satu jalur
Ada banyak cara untuk mengejar kebahagiaan. Salah satu yang paling ampuh adalah mencoba fokus pada realitas kita saat ini, mungkin melalui aktivitas yang menyerap kita. Ada banyak contoh: lari pagi, membaca, dzikir, yoga, bermeditasi.
Mengesampingkan dunia untuk jangka waktu tertentu seringkali merupakan cara terbaik untuk menghargai tempat kita di dalamnya, dengan lembut bergerak melampaui masa lalu, dan merasakan jalan kita ke masa depan. Penyerapan adalah kuncinya. Kebahagiaan sering mengikuti.
Brendan Kelly, M.D., Ph.D., Profesor Psikiatri di Trinity College Dublin, Irlandia, Konsultan Psikiater di Tallaght University Hospital, Dublin, dan penulis The Science of Happiness.