Menurut The American Psychiatric Association, pengidap Psikopat Narsistik jauh berbeda dari karakter individu yang memiliki harga diri tinggi dan bernurani.
Dalam psikologi, ada "triad gelap" dari sifat-sifat psikopat, narsisme, dan Machiavellianisme. Sifat-sifat ini hampir selalu tumpang tindih dan bergabung. Jika seseorang memiliki sifat psikopat, maka cenderung memiliki sifat narsis dan Machiavellian juga.
Orang jenis ini tidak akan ragu-ragu untuk menipu orang banyak, lihai berbohong tanpa mengubah ekspresinya wajahnya sedikit pun.
Pengidap Psikopat Narsistik tidak ragu untuk menyalahkan orang lain atas kesalahan yang menjadi tanggung jawabnya. Meskipun menyadari bahwa tindakannya salah, tapi mengabaikan rasa bersalah tersebut.
Dia tidak akan ragu untuk berbuat curang dan menjebak orang lain untuk mendapatkan keinginannya.

Banyak peneliti menganggap psikopat, narsisme, dan machiavellian, tiga ciri dengan karakteristik yang tumpang tindih.
Bagaimana psikopat terkait dengan triad gelap?
Sebagian besar peneliti menganggap psikopat - sifat yang ditandai kurangnya empati dan penyesalan atau rasa bersalah - sebagai yang "paling gelap" dari Triad Kegelapan.
Bagaimana narsisme terkait dengan Triad Kegelapan?
Narsisme, dicirikan oleh percaya diri yang berlebihan dan arogansi yang tinggi. Dan narsisis ekstrim atau "ganas" dapat menjadi 'raja tega' ketika merasa tidak diberi perlakuan khusus yang dia inginkan.
Apa itu Machiavellianisme?
Machiavellianisme bukanlah diagnosis kesehatan mental, ini adalah ciri kepribadian yang menggambarkan individu manipulatif yang menipu dan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Ini didasarkan pada filosofi politik abad ke-16 Niccolò Machiavelli. Beberapa bukti menunjukkan bahwa dari sifat-sifat gelap, Machiavellian paling erat kaitannya dengan kelicikan tingkat tinggi.
Psikopat yang paling gelap dari "Triad Gelap" adalah tidak adanya empati. Tidak berperasaan, tidak terikat, dan tak punya empati memungkinkan psikopat menjadi sangat manipulatif. Saking lihainya bermanipulasi sehingga sulit dideteksi.
Apa yang Diberikan dan Apa yang Dia Ambil
Hadiah yang dibagikan seorang Psikopat Narsisis sebetulnya hadiah untuk dirinya sendiri, untuk kesenangannya sendiri. Bukan muncul dari rasa empati dan peduli. Dia tidak punya empati dan peduli di lubuk hatinya.
Pengidap Psikopat Narsisik gemar pamer bagi-bagi sesuatu didorong rasa takut kehilangan perhatian, dan kebutuhan untuk melanjutkan permainan manipulatifnya. Orang jenis ini mendambakan untuk terus-menerus jadi fokus perhatian. Dia senang melihat orang-orang berebut sesuatu yang dilemparkannya.
Potensi rasa sakit karena karena merasa kurang perhatian mendorongnya untuk melakukan apa saja yang dia rasa akan membuat kekaguman banyak orang kepadanya terus mengalir.
Orang jenis ini selalu memperhitungkan semua langkahnya dengan kepala dingin. Termasuk akan menggunakan segala cara yang lebih halus untuk menipu atau menjebak, sehingga 'korban' tidak menyadari jebakan tersebut.
- Ketika Salah Mikir dan Terkecoh Pikiran Kita Sendiri
- Ketika Berurusan dengan Suara di Pikiran yang Tiada Henti, Bisakah Kita Membungkamnya?