As-Salt adalah kota kecil di Yordania yang harmonis dengan toleransi beragama dan kemurahan hati warganya. Ya, kita berada di As-Salt, salah satu situs Warisan Dunia UNESCO di Timur Tengah, yang mewarisi kultural kesultanan Utsmaniyah.
Suara Adzan Subuh bergema melalui lembah yang masih mengantuk saat cahaya matahari pagi menyinari rumah-rumah batu kapur emas yang berbaris di lereng tiga gunung.
Beberapa saat kemudian, terdengar bunyi lonceng gereja Ortodoks yang menandakan misa pagi atau Shalat Sa’at al-Awwal.
Shalat Sa’at al-Awwal
Shalat jam pertama, kira-kira pukul 06.00 pagi, disebut juga Shalat Subuh dalam gereja Suriah, atau Shalat Bakir (Shalat bangun tidur) dalam gereja Koptik. Dalam Gereja Barat (Katolik) disebut Laudes matutinae (pujian pagi).
Shalat Sa’at ats-Tsalitsah
Latin: Hora Tertia, kira-kira pukul 09.00 pagi, sebanding dengan Shalat Duha dalam Islam.
Shalat Sa’at as-Sadisah
Latin: Hora Sixta, "Shalat jam keenam", yang bertepatan pada jam 12.00 siang. Waktu shalat ini dapat sejajar dengan Shalat Zuhur dalam Islam.
Shalat Sa’at at-Tasi’ah
Latin: Hora Nona, "Shalat jam kesembilan", kira-kira pukul tiga petang menurut hitungan modern (15.00), atau sejajar dengan Shalat ‘Asar dalam Islam.
Shalat Sa’at al-Ghurub
Dalam Gereja Katolik dikenal dengan Verpers (ibadah sore/senja/Magrib). Waktunya bersamaan dengan terbenamnya matahari, kira-kira pukul 18.00 petang. Setara Maghrib.
Shalat al-Naum
Shalat al-Naum (‘saat berangkat tidur’), kira-kira sejajar dengan shalat ‘Isya dalam Islam. Gereja Katolik menyebut salat ini Vigil (Latin: Vigiliae, "tirakatan").
Shalat as-Satar
Shalat tengah malam (penutup) ini, disebut dalam gereja-gereja kuno dengan berbagai nama: Shalat Lail (Salat malam), Shalat Satar ("Pray of Veil", Salat Penutup), atau Shalat Sa’at Hajib Dhulmat (Shalat berjaga waktu malam gelap). Dalam bahasa Aram/Suryani dikenal dengan istilah Tselota Shahra (Shalat waktu berjaga). Setara dengan saat shalat tahajud dalam Islam.

L E Philips, berdasarkan penelitian arkeologisnya menulis bahwa umat Kristiani paling awal sudah melaksanakan daily prayers (shalat) pada waktu pagi, tengah hari, malam dan tengah malam. Bahwa orang Kristen Ortodoks sesungguhnya hanya melanjutkan tradisi ritual Yahudi Ortodoks kuno.

Seluruh umat Yahudi sampai sekarang berdoa dengan menghadap ke Baitul Maqdis (Ibrani: Beyt ham-Miqdash), di kota suci Yerusalem.
Kaum Yahudi Ultra-Ortodoks di AS Anti Zionis Israel
Sinagoga-sinagoga Yahudi di luar Tanah Suci Yerusalem mempunyai arah kiblat (Ibrani: Mizrah) ke Yerusalem. Kebiasaan ini diikuti oleh umat Kristen mula-mula, tetapi mulai berubah beberapa saat setelah tentara Romawi menghancurkan Bait Allah di Yerusalem pada tahun 70 M.

Ancient Jewish Prayer - תפילה יהודית
Jewish Prayer - الصلاة اليهودية - כריעות בשמונה עשר
Early Christians Prayer
Jews are praying