Setelah tiga tahun berturut-turut berada dalam periode La Nina, Indonesia memasuki periode El Nino yang memicu kekeringan, gagal panen dan bahaya kebakaran hutan serta lahan. Lembaga Oseanografi dan Atmosfer NOAA memprediksi El Nino akan menguat di Asia Tenggara.
Peristiwa cuaca El Nino telah dimulai di Samudra Pasifik, membuat Bumi menjadi semakin panas. Tujuh provinsi Indonesia dinyatakan status siaga kebakaran hutan.
Indonesia, yang terletak di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, para peneliti juga sudah mulai mendeteksi tanda-tanda El Nino yang berpotensi memicu kekeringan serta meningkatkan kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Sejumlah daerah di Indonesia akan menghadapi 'panas ekstrem' dalam puncak fenomena El Nino pada Agustus-Oktober 2023, menurut BMKG.
Daerah-daerah itu, antara lain, adalah Sumatra bagian tengah hingga Selatan, Riau bagian Selatan, Jambi, Lampung, Banten, dan Jawa Barat.
"BNPB akan fokus ke kebakaran hutan dan lahan. Karena prediksi BMKG di tahun 2023 ini kemaraunya lebih kering. Diprediksi potensi kejadian karhutlanya lebih besar dari tiga tahun terakhir," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi peluang El-Nino moderat pada semester kedua 2023 yang bisa memicu kekeringan akibat berkurangnya curah hujan.
Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Fachri Radjab mengatakan pada dasarian II, anomali suhu muka laut di wilayah Nino Pasifik Tengah dan Timur menunjukkan prasyarat kondisi El Nino.
“Anomali suhu muka laut di dasarian II Mei memang terlihat Nino3 itu mulai terjadi peningkatan suhu muka laut. Yang Nino3.4 juga sudah mulai ada peningkatan anomali suhu muka laut antara 0,5 sampai satu setengah derajat,” kata Fachri Radjab.
El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan Suhu Muka Laut ini meningkatkan potensi pertumbuhan awal di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
- Cuaca Panas Ekstrem 52 Derajat Celsius di Sanbao Xinjiang, China
- Cuaca Panas Ekstrem Lebih 40 Derajat Celsius Melanda Eropa dan AS
- Ilmuwan Merancang 'Payung Raksasa' Untuk Mendinginkan Bumi, Tapi Apakah Ini Ide Bagus?
