Dalam beberapa tahun terakhir, ikan zebra yang murah dan mudah berkembang biak telah menjadi sekutu penting bagi para peneliti kanker.

Otak ikan zebra memiliki kemiripan sejumlah karakteristik dengan otak manusia, itulah sebabnya digunakan untuk meneliti pergerakan sel kanker secara real time.

Di Institut Pasteur di Paris, sejumlah tim sedang mempelajari otak ikan yang memiliki karakteristik mirip dengan manusia.

Di sejenis peternakan ikan yang terletak di ruang bawah tanah lembaga penelitian Prancis, insinyur penelitian Sébastien Bédu menggunakan saringan untuk mengumpulkan telur yang telah diletakkan oleh ikan kecil ini.

Dia kemudian mengambil jarum dan menyuntikkan fragmen DNA yang berisi gen yang ingin dia analisis ke dalamnya.

Prosesnya “jauh lebih mudah karena tidak memerlukan operasi apapun,” jelasnya.

Dan meski belum banyak digunakan, ikan zebra telah menjadi organisme penting bagi para ilmuwan yang meneliti karakteristik fisiologis manusia.

Sekitar 70 persen gen manusia memiliki kesamaan dalam genom ikan zebra.

Keuntungan kedua yang dimiliki ikan zebra adalah ukurannya yang kecil yang memungkinkan para peneliti membiakkannya dalam jumlah besar dalam volume air yang kecil.

“Ketika mereka bereproduksi, mereka bertelur banyak, mudah dikelola dan harganya jauh lebih murah daripada hewan pengerat. Mereka adalah model impian para peneliti,” kata Bédu.

Selain itu, larva ikan benar-benar transparan. Artinya, peneliti dapat mengamati berbagai fenomena biologis dalam organisme hanya dengan menggunakan mikroskop.