Korea Selatan adalah negara terakhir yang menggunakan metode penghitungan usia bahwa bayi yang baru lahir sudah berusia satu tahun, karena masa-masa di dalam kandungan dianggap sebagai tahun pertama kehidupannya.
Tapi mulai 28/6/2023 Korea Selatan telah menggunakan sistem internasional yang menghitung usia sesuai dengan tanggal ulang tahun seseorang, yang berarti kini setiap orang di Korea Selatan akan secara resmi menjadi lebih muda satu atau dua tahun.
“Rasanya menyenangkan,” kata Lee, warga Korea Selatan, kepada AFP.
“Untuk orang-orang seperti saya, yang seharusnya berusia 60 tahun pada tahun depan, perubahan ini membuat Anda merasa masih muda,” katanya sambil tertawa.
China, Jepang dan bahkan Korea Utara sudah tak lagi menggunakan sistem tradisional sejak puluhan tahun lalu, namun sistem itu masih bertahan di Korea Selatan, bahkan ketika negara pengekspor K-Pop dan kimchi itu memainkan peran yang semakin besar di panggung internasional.
“Sungguh membingungkan ketika orang asing menanyakan umur saya, karena saya tahu maksud mereka adalah usia internasional, sehingga saya harus menghitung dulu,” kata pegawai kantoran, Hong Suk-min, kepada AFP.
Setelah berpikir sebentar, Hong menjelaskan bahwa ia berusia 45 tahun menurut sistem internasional, dan 47 tahun menurut sistem Korea.
Perubahan resmi sistem penghitungan usia itu tidak banyak berdampak: banyak fungsi hukum dan administrasi, termasuk usia yang tertera di paspor, usia di mana seseorang dapat dituntut secara hukum sebagai remaja, tunjangan pensiun, ataupun layanan kesehatan, sudah menggunakan tanggal lahir sebenarnya alih-alih usia Korea.
Pemerintah berharap perubahan itu akan menghilangkan kebingungan, termasuk, misalnya, masalah ketika lansia Korea meyakini bahwa mereka berhak atas pensiun dan tunjangan perjalanan gratis sebelum usia yang sah secara hukum.
- Rutin Makan Daun Seledri Tingkatkan Daya Nafkah Batin Suami
- Berkunjung ke Kamerun, Negara yang Warganya Doyan Makan Tanah
voa, zid