Antonia Morita, peneliti dari Indonesia berbagi hasil riset e-nose di pertemuan tahunan antara peneliti muda dunia dengan penerima Nobel.
Dengan penuh percaya diri, Antonia Morita Iswari Saktiawati naik ke podium Next Gen Science Sessions di Lindau Nobel Laureate Meetings ke-72 di Lindau, Jerman. Ia lalu mempresentasikan hasil risetnya. Dari sekitar 600 peserta, hanya 45 peneliti yang dipilih tampil di panggung ini, dan Morita menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia.
Di hadapan para ilmuwan dari berbagai negara, peneliti dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu menjelaskan mengenai electonic nose, atau yang ia sebut e-Nose, inovasi yang awalnya dikembangkan untuk mendeteksi Tuberkulosis (TBC).
Mengetahui lebih dekat e-Nose, alat deteksi TBC lebih cepat dan mudah, satu-satunya penelitian dari Indonesia yang diperkenalkan di pertemuan penerima Hadiah Nobel. Lihat videonya
dw