Elon Musk telah meluncurkan perusahaan kecerdasan buatan xAI, berusaha untuk bersaing dengan Google DeepMind dan OpenAI pencipta ChatGPT.
Situs web xAI mengatakan Elon Musk akan menjalankan perusahaan secara terpisah dari perusahaannya yang lain, tetapi teknologi yang dikembangkan akan menguntungkan bisnis tersebut, termasuk Twitter.
"Tujuan xAI adalah untuk memahami sifat sebenarnya dari alam semesta," kata situs tersebut.
Musk menambahkan bahwa tujuan perusahaan baru itu "memahami kenyataan" dan menjawab pertanyaan terbesar dalam hidup.
Startup ini dikelola oleh mantan peneliti dari OpenAI, Google DeepMind, Tesla, dan University of Toronto.
Tim tersebut akan dikoordinasi oleh Dan Hendrycks, yang saat ini memimpin Center for AI Safety, sebuah organisasi berbasis di San Francisco.
Musk telah berulang kali memperingatkan tentang bahaya AI, menyebutnya sebagai "ancaman eksistensial terbesar kami", dan mengatakan bahwa bergerak terlalu cepat seperti "memanggil setan".
Dia mengaku ikut mendirikan OpenAI pada 2015 karena dia menganggap gebrakan Google untuk membuat kemajuan dalam kecerdasan buatan sebagai sesuatu yang gegabah.
Dia meninggalkan OpenAI pada 2018 untuk fokus pada Tesla dan mengatakan dia juga merasa tidak nyaman dengan arah keuntungan yang diambil perusahaan di bawah pengawasan CEO Sam Altman.
Musk juga berpendapat bahwa model bahasa OpenAI yang besar — yang menjadi tempat bergantung ChatGPT untuk kontennya, seperti halnya dengan program AI lainnya — terlalu benar secara politis.
Musk pada bulan April membagikan detail rencananya untuk alat AI baru yang disebut "TruthGPT" dalam sebuah wawancara dengan Fox News.
Dalam wawancara tersebut, dia mengakui perusahaan AI barunya akan datang sangat terlambat setelah OpenAI dan Google DeepMind, keduanya telah membuat langkah besar dalam beberapa tahun terakhir.
"Saya pikir saya akan membuat opsi ketiga, meskipun ini dimulai sangat terlambat dalam permainan. Bisakah itu dilakukan? Saya tidak tahu, kita lihat saja nanti," katanya.
Peluncuran perusahaan AI dalam skala OpenAI atau Google DeepMind akan memakan biaya yang sangat besar, terutama dalam hal semikonduktor yang diperlukan, yang dikenal sebagai GPU, yang sebagian besar dibuat oleh perusahaan California Nvidia.
- Robot Humanoid Ini Mengatakan Tak akan Curi Pekerjaan dan Berontak Lawan Manusia
- Sistem Kecerdasan Buatan (AI) yang Dapat Menerjemahkan Pikiran Anda Menjadi Teks
TRT
