Perkebunan singkong seluas 600 hektare mangkrak dan 17.000 hektare sawah tak kunjung panen, di Kalimantan Tengah.
Juru Kampanye Perlindungan Hutan Greenpeace, Arie Rompas, mengatakan, proyek Food Estate yang memaksa masyarakat setempat harus meninggalkan perladangan tradisionalnya tapi lalu proyek itu justru gagal, dan masyarakat setempat mengalami krisis pangan.
”Food estate yang dimaksudkan untuk mengatasi krisis pangan, dilakukan dengan menghilangkan pangan lokal. Pangan-pangan lokal yang dihilangkan justru membuat masyarakat setempat mengalami krisis pangan,” kata Arie dalam diskusi publik ”Tiga Tahun Proyek Food Estate” di Jakarta (13/7/2023).
Penelusuran LSM Pantau Gambut bersama BBC News Indonesia menemukan proyek ini hanya memicu persoalan baru, bencana banjir kian meluas dan berkepanjangan, serta memaksa masyarakat Dayak hanya bisa sedih dan kecewa..
Terlihat tujuh alat berat termasuk ekskavator teronggok dalam kondisi rusak.
Sepanjang mata memandang, kebun singkong seluas 600 hektare itu kini telantar dibiarkan menjadi seperti 'gurun gersang'.
Bekas gundukan tanah yang dipakai untuk menanam singkong sudah tak karuan. Lihat videonya
BBC, ZID