Sejarah Kezaliman Amangkurat yang Disebut Rizal Ramli Sebagai Raja Pengkhianat

Sejarah Kezaliman Amangkurat yang Disebut Rizal Ramli Sebagai Raja Pengkhianat

Tokoh nasional Rizal Ramli mengatakan "Hari ini Jokowi bercita-cita untuk jadi raja di Indonesia, lihat saja dandanannya. Kalau pakai pakaian daerah ya yang biasa dong, ini pakaian daerah raja-raja, Raja Amangkurat pula lagi, pengkhianat nomor 1 di Indonesia," ujarnya.


Rizal Ramli menilai korupsi di Indonesia di era Presiden Jokowi semakin ganas. Hal itu dia sampaikan saat menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Amien Rais dan tokoh-tokoh lainnya pada Senin, 21 Agustus 2023.

"25 tahun yang lalu kami berjuang supaya Indonesia bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) . Ternyata hari ini kok malah KKN nya lebih gawat . Selama pemerintahan Jokowi ,KKN makin ganas" kata Rizal

Dia mengatakan selama pemerintahan Jokowi KKN semakin ganas , berlipatganda ,parah dan vulgar. Dia juga melihat semakin maraknya praktek nepotisme.

Rizal Ramli pun mengatakan masyarakat selama ini tertipu dengan tampang Presiden Jokowi yang merakyat dan lugu. Padahal, menurut dia, hati Jokowi hanya untuk oligarki yang menurut dia bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945.

"Hatinya untuk oligarki, dia sendiri yang kepengen jadi oligarki dan keluarganya. Ini merupakan penghianatan . Selain kebijakannya yang bikin miskin, tindakannya bikin rakyat susah, selalu belain asing termasuk Cina dan kedua dia sendiri ambisnya pengen bikin kerajaan," kata dia.

Raja Amangkurat I yang zalim, dan bersekutu dengan VOC

Amangkurat I adalah raja Kesultanan Mataram keempat yang memerintah antara 1646-1677. Selama berkuasa, ia dikenal sebagai raja yang zalim. Periode kekuasaan Amangkurat I juga menandai kemunduran Kerajaan Mataram Islam yang sempat mencapai puncak kejayaan ketika diperintah ayahnya, Sultan Agung (1613-1645).

Berbeda dengan Sultan Agung, Amangkurat I memilih bersekutu dengan VOC daripada memihak rakyatnya sendiri. Sejak awal pemerintahannya, Amangkurat I melakukan perjanjian dengan VOC yang hakikatnya Mataram harus mengakui kekuasaan politik VOC di Batavia.


Setiap tahunnya, VOC juga mengirimkan utusan ke Mataram, yang pada akhirnya ikut campur urusan politik kerajaan. Secara berangsur, wilayah kerajaan menyempit akibat aneksasi yang dilakukan Belanda sebagai imbalan. Oleh karena itu, tidak salah apabila menyebut masa pemerintahan Amangkurat I sebagai awal kemunduran Kerajaan Mataram Islam.

Kekejaman Amangkurat I Setelah Sultan Agung wafat, Raden Mas Sayyidin naik takhta dengan gelar Sultan Amangkurat Senapati ing Alaga Ngabdur Rahman Sayidin Panatagama atau biasa disebut Amangkurat I. Amangkurat I berusaha meneruskan kejayaan Kesultanan Mataram yang diraih pada masa kekuasaan ayahnya. Akan tetapi, sifatnya sangat bertolak belakang dengan Sultan Agung, bahkan disebut sebagai raja yang bengis.


Menurut Babad ing Sengkala, pada 1647 Amangkurat I memindahkan keraton dari Kotagede ke Plered. Sejak awal pemerintahannya, ia tidak segan membunuh para pejabat yang dianggap tidak patuh dan kurang menghormatinya. Beberapa bangsawan yang menjadi korbannya adalah Tumenggung Wiraguna, Pangeran Alit, dan Pangeran Pekik, ayah mertuanya.


Jauh sebelum berkuasa, Amangkurat I memang pernah terlibat skandal perselingkuhan dengan istri Tumenggung Wiraguna. Tumenggung Wiraguna dibunuh ketika menjalankan perintahnya untuk menyerang Kerajaan Blambangan.


Kesal dengan sikap kakaknya, Pangeran Alit memberontak dengan berbekal dukungan dari para ulama. Pemberontakan tersebut berhasil dipadamkan dan berakhir dengan terbunuhnya Pangeran Alit. Setelah itu, Amangkurat I membantai ulama dan siapa saja yang dianggap merongrong kekuasannya.

Sekitar 5.000 hingga 6.000 orang yang terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak dibantai. Pada 1659, Amangkurat I memerintahkan untuk membunuh Pangeran Pekik, ayah mertuanya, beserta keluarganya. Alasannya adalah Pangeran Pekik berani menikahkan gadis yang hendak dijadikan selirnya dengan putranya.

 

 
 
tempo, kompas, zidworld
ZIDWORLD © 2023 Designed By JoomShaper

Please publish modules in offcanvas position.

{{ message }}