Timbul Tenggelam Bersama Budiman

Timbul Tenggelam Bersama Budiman

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengeluhkan kader PDIP Budiman Sudjatmiko mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Hasto menyebutnya devide et impera alias politik pecah belah.


“Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide et impera," kata Hasto di sela Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur di Balikpapan (20/8).

 

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyerukan kepada kader untuk waspada terhadap pihak yang ingin memecah belah Megawati dengan Jokowi. Terdengar seperti kecemasan politik.


"Jangan biarkan soliditas partai diusik oleh mereka yang hanya ingin memecah belah atau mempertentangkan Ketua Umum Ibu Megawati dan Presiden Jokowi," kata Puan dalam Apel Siaga PDIP di Stadion Jatidiri, Semarang (25/8).

Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengatakan heran sejumlah partai politik besar di Indonesia bisa mudah dipermainkan oleh Jokowi.

Ubedilah menilai sejumlah ketegangan dan sikut-sikutan yang saat ini terjadi di sejumlah parpol sebenarnya buntut dari cawe-cawe Jokowi.

"Saya sebenarnya heran dengan partai-partai besar ini kok begitu mudah seperti dipermainkan, maaf saya sebutkan, oleh Pak Jokowi,," kata Ubedilah dalam acara 'Political Show' CNN Indonesia TV (21/8)

Jokowi pernah mengatakan bahwa periode pemerintahan berikutnya adalah “jatah” Prabowo.

Kini mengalir, dukungan untuk Prabowo dari suporter Jokowi

Dukungan dari mantan aktivis ’98 Budiman Sudjatmiko--yang berbuntut pemecatan dari PDIP--menambah “modal sosial” Prabowo, menurut pendiri lembaga survei KedaiKOPI Hendri Satrio.

“Karena dengan hadirnya Budiman, [Prabowo] nggak bisa lagi diserang tentang HAM. Pasti Budiman akan tampil untuk mencegah orang membicarakan itu,” ujarnya kepada BBC.

Budiman Sudjatmiko adalah pendukung Jokowi yang terang-terangan merapat ke Prabowo. Dukungan ini terjadi di tengah spekulasi Presiden Jokowi lebih condong mendukung ketua Partai Gerindra itu pada Pilpres 2024 daripada capres pilihan partainya sendiri, Ganjar Pranowo.

Hendri Satrio menilai kedatangan Budiman Sudjatmiko ke kubu Prabowo telah membantu menciptakan momentum untuk bakal calon presiden tersebut.

Hendri meneliti tentang momentum politik untuk disertasi S3-nya di Universitas Bina Nusantara. Dia menjelaskan bahwa ada tiga variabel yang diperlukan untuk menumbuhkan karier politik di Indonesia: kepemimpinan transformasional, pengalaman bisnis, dan modal sosial.

Menurut Hendri, Prabowo telah belajar kepemimpinan transformasional dari Jokowi – hal yang sudah dia akui sendiri. Dia juga diberi kepercayaan untuk memimpin program Food Estate, meskipun oleh banyak orang dianggap gagal.

Adapun modal sosial sekarang dia dapatkan salah satunya dari Budiman Sudjatmiko.

Seperti diketahui, Budiman dianggap sebagai simbol dari aktivis perlawanan Orde Baru sementara Prabowo dituding sebagai aktor di balik penculikan aktivis politik di masa itu.

“Karena salah satu yang selalu saja menjegal Pak Prabowo adalah isu HAM. Sementara Mas Budiman Sudjatmiko adalah tokoh, ikon perjuangan demokrasi dan perjuangan anti-pelanggaran HAM. Maka pada saat mas Budiman datang itu, jelas dia menciptakan momentum untuk Pak Prabowo,” tutur Hendri.

Bagaimanapun, menurut Hendri, modal sosial terbesar bagi Prabowo adalah dukungan dari Jokowi, yang dia tunjukkan dengan tampil bersama sang menteri pertahanan dalam banyak kesempatan. Bahkan, Jokowi pernah mengatakan bahwa periode pemerintahan berikutnya adalah “jatah” Prabowo.

“Jadi memang semua variabelnya itu mendorong ke sana supaya momentum politiknya Pak Prabowo meningkat,” kata Hendri.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah kelompok  pendukung Jokowi dalam pemilihan presiden 2014 dan 2019 mulai merapat ke Prabowo. Mereka di antaranya Pro Jokowi (Projo), yang sudah menggelar deklarasi di berbagai daerah, dan Jokowi Mania (Joman).

Sejumlah partai pendukung pemerintahan Jokowi juga merapat ke Prabowo. Baru-baru ini, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar turut mendeklarasikan Prabowo sebagai calon presiden.

Padahal, PAN dan Golkar bersama PPP awalnya membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang awalnya diperkirakan akan mendukung Ganjar.

Meskipun tidak pernah dikonfirmasi secara eksplisit oleh Jokowi, banyak pengamat melihat ada indikasi kuat bahwa Jokowi lebih mengarahkan dukungannya kepada Prabowo daripada Ganjar. 

 

Sementara itu, beredar rumor bahwa ada agenda jika Prabowo berhasil menjadi presiden maka Jokowi bakal di-install jadi Ketua Umum PDIP. Cuma rumor yang tak jelas dari mana sumbernya. Meskipun dalam politik segala kemungkinan bisa terjadi.

 



BBC, ZID

ZIDWORLD © 2023 Designed By JoomShaper

Please publish modules in offcanvas position.

{{ message }}