Tanpa menghormati Islam, Swedia tidak akan mendapat dukungan menjadi anggota NATO dari Türki, kata Presiden Erdogan. Turki adalah negara NATO dengan kekuatan militer terbesar kedua sesudah Amerika Serikat.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan "Mereka yang menyebabkan aib seperti itu di depan kedutaan kami seharusnya tidak mengharapkan belas kasihan dari kami terkait permohonan keanggotaan NATO mereka," kata Erdogan setelah rapat Kabinet di ibu kota Ankara pada Senin.
Pernyataan tajam Erdogan muncul setelah Rasmus Paludan, pemimpin sayap kanan Partai Stram Kurs (Garis Keras) Denmark, di bawah perlindungan polisi dan dengan izin dari pemerintah Swedia, pada hari Sabtu membakar salinan Alquran di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm.
Sebelumnya, Kepresidenan Urusan Agama Türki, Diyanet, mengumumkan rencana untuk mengambil tindakan hukum di luar negeri terhadap insiden tersebut.
Turkish President Erdogan in Ankara says:
— TRT World (@trtworld) January 23, 2023
- Those who allow such disgraceful acts in front of Turkish embassy in Stockholm can't expect good news from Ankara on NATO membership
- If you don't respect religion of Türkiye or Muslims, you won't get any support from us on NATO pic.twitter.com/a9IVAvVXbK