Peneliti LSI Denny JA, Ade Mulyana menilai Presiden Jokowi lebih nyaman membuat deal tertentu dengan bacapres Prabowo Subianto dibandingkan dengan Ganjar Pranowo. Alasannya, karena Prabowo bukan 'petugas partai'.
Menurut Ade, Jokowi dapat melakukan "deal" dengan Prabowo secara langsung karena Prabowo punya kewenangan sendiri.
"Karena memang Pak Prabowo punya kewenangan sendiri, jadi mungkin lebih nyaman jika memang ingin melakukan deal dengan Pak Prabowo ketimbang dengan Pak Ganjar," kata Ade di Kantor LSI Denny JA (30/8/2023).
Ade mengatakan, hubungan Ganjar dan Jokowi tidak akan semulus Prabowo karena status petugas partai yang disematkan kepada Ganjar oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Mungkin kalau sama Pak Ganjar ini harus ada step-step yang harus dilalui misalnya melalui PDI-P atau Ibu Mega dan lain sebagainya," ujarnya.
Kata Ade, hal itu akan membuat Jokowi tidak bisa langsung berhubungan dengan Ganjar untuk membuat kesepakatan tertentu.
"Kalau ke Pak Prabowo ini mungkin cukup dia dengan Pak Prabowo saja itu sudah menjadi sebuah deal yang tanpa perantara," katanya.
Prabowo mengatakan bahwa koalisi partai pengusungnya adalah tim Jokowi.
“Kita tidak malu-malu, kita adalah tim Jokowi, kita tidak malu-malu,” ujar Prabowo dalam pidato politik di Hari Ulang Tahun (HUT) ke 25 Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin (28/8/2023).
Jokowi pernah mengatakan bahwa periode pemerintahan berikutnya adalah “jatah” Prabowo.
Lalu mengalir, dukungan untuk Prabowo dari suporter Jokowi
Dukungan dari mantan aktivis ’98 Budiman Sudjatmiko--yang berbuntut pemecatan dari PDIP--menambah “modal sosial” Prabowo, menurut pendiri lembaga survei KedaiKOPI Hendri Satrio.
“Karena dengan hadirnya Budiman, [Prabowo] nggak bisa lagi diserang tentang HAM. Pasti Budiman akan tampil untuk mencegah orang membicarakan itu,” ujarnya kepada BBC.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyerukan kepada kader untuk waspada terhadap pihak yang ingin memecah belah Megawati dengan Jokowi. Terdengar seperti kecemasan politik.
"Jangan biarkan soliditas partai diusik oleh mereka yang hanya ingin memecah belah atau mempertentangkan Ketua Umum Ibu Megawati dan Presiden Jokowi," kata Puan dalam Apel Siaga PDIP di Stadion Jatidiri, Semarang (25/8).
Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengatakan heran sejumlah partai politik besar bisa mudah dipermainkan oleh Jokowi.
Ubedilah menilai sejumlah ketegangan dan sikut-sikutan yang saat ini terjadi di sejumlah parpol sebenarnya buntut dari cawe-cawe Jokowi.
"Saya sebenarnya heran dengan partai-partai besar ini kok begitu mudah seperti dipermainkan, maaf saya sebutkan, oleh Pak Jokowi,," kata Ubedilah dalam acara 'Political Show' CNN Indonesia TV (21/8)
Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah kelompok pendukung Jokowi dalam pemilihan presiden 2014 dan 2019 mulai merapat ke Prabowo.
Meskipun tidak pernah dikonfirmasi secara eksplisit oleh Jokowi, banyak pengamat melihat ada indikasi kuat bahwa Jokowi lebih mengarahkan dukungannya kepada Prabowo daripada Ganjar.
Sementara itu, beredar rumor bahwa ada agenda jika Prabowo berhasil menjadi presiden maka Jokowi bakal di-install jadi Ketua Umum PDIP. Cuma rumor yang tak jelas dari mana sumbernya. Meskipun dalam politik segala kemungkinan bisa terjadi.
- SBY Menyatakan Siap Turun Gunung Demi Kemenangan Prabowo di Pilpres 2024
- Studi Psikologi: Penguasa Berwatak Psikopat Narsistik
bbcnews, kompas, zidworld