Politikus PSI Ade Armando mengoreksi pemberitaan terkait kritiknya terhadap tayangan azan maghrib di stasiun TV yang menampilkan bacapres Ganjar Pranowo.
"Saya minta Tribun Medan mengubah judul berita yang menyesatkan ini. Saya tidak pernah menyatakan Ganjar Pranowo Bacapres Penyuka Film Porno Terlihat Soleh. Saya mengeritik MNC yang menampilkan sosok Ganjar dalam siaran azan. Saya tidak pernah menyebut Ganjar suka film bokep," kata Ade Armando di akun X-nya.
Saya minta Tribun Medan mengubah judul berita yang menyesatkan ini. Saya tidak pernah menyatakan Ganjar Pranowo Bacapres Penyuka Film Porno Terlihat Soleh.
— ade armando (@adearmando61) September 10, 2023
Saya mengeritik MNC yang menampilkan sosok Ganjar dalam siaran azan. Saya tidak pernah menyebut Ganjar suka film bokep. pic.twitter.com/ivhOOSicV4
Bacapres PDIP Ganjar Pranowo terlihat 'berakting' di tayangan video azan magrib stasiun televisi MNC Group. Pemilik MNC Group adalah Harry Tanoesoedibjo yang juga Ketum Partai Perindo salah satu anggota koalisi Ganjar.
Dalam video tersebut, terlihat Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan salat di sebuah masjid. Ganjar tampak mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung bernuansa batik.
Dia menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang masuk ke masjid. Tak hanya itu, Ganjar juga muncul saat sedang melakukan wudu hingga salat dan duduk di saf depan.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan apa yang tergambar di video itu bukan merupakan politik identitas. Dia menyebut justru Ganjar mengajak masyarakat untuk taat beribadah.
"Pak Ganjar Pranowo ini kan sosok yang religius, religiusitas tidak dibuat-buat istrinya Bu Siti Atiqoh juga dari kalangan pesantren menampilkan kehidupan spritualitas yang mencerminkan sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan, bukan sesuatu yang dibuat-buat," ucap Hasto, Sabtu (9/9).
"Kepada Konglomerat Media yang merangkap pemilik parpol dan Tim Sukses Capres, sebelum kita bertengkar terlalu jauh. Tolong hentikan penggunaan Frekwensi publik untuk kepentingan partai dan capres kalian. Hormati demokrasi!" kata Fahri di akun X-nya.
Surat Terbuka:
— #AyoMoveOn2024 (@Fahrihamzah) September 9, 2023
Kepada Konglomerat Media yang merangkap pemilik parpol dan Tim Sukses Capres, sebelum kita bertengkar terlalu jauh. Tolong hentikan penggunaan Frekwensi publik untuk kepentingan partai dan capres kalian. Hormati demokrasi!
- Prabowo Tugaskan Gus Miftah Galang Dukungan Ulama dan Habib
- Demokrat Sekarang Rasional Tak Paksakan AHY Harus Cawapres
- Ketua PBNU Mengatakan 13 Ribu Pesantren Dukung Cak Imin