Amerika Serikat mengerahkan pesawat tempur dan kapal induk untuk mendukung Israel. AS nampak gugup mengawasi perbatasan utara Israel memantau kemungkinan serangan terkoordinasi oleh berbagai milisi yang didukung Iran.
Peralihan sumber daya ke Mediterania timur dimaksudkan sebagai pesan kepastian AS membela Israel. Hal ini juga merupakan peringatan bagi Iran.
“Kepada negara mana pun, organisasi mana pun, siapa pun yang berpikir untuk mengambil keuntungan dari situasi ini, saya punya satu kata: Jangan,” kata Presiden Joe Biden di Gedung Putih.
“Jangan ada keraguan: Amerika Serikat mendukung Israel,” ucap Biden.
Amerika memberikan isyarat kuat bahwa tindakan seperti itu dapat menyeretnya ke dalam konflik demi membela Israel. Para pejabat Amerika menjelaskan bahwa kapal induk mereka ada di sana bersiap jika ada pihak-pihak baru yang ikut berperang.
Tapi Menlu Iran balas mengecam Amerika Serikat yang memberikan dukungan kepada Israel.
Iran memperingatkan bahwa “tidak ada yang bisa menjamin” kendali atas situasi jika Israel menginvasi Gaza, menjelang serangan darat yang akan dilakukan oleh pasukan Israel.
“Jika serangan rezim Zionis Israel terhadap warga Gaza yang tidak berdaya terus berlanjut, tidak ada yang bisa menjamin kendali situasi dan meluasnya konflik,” kata Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian. katanya dalam pertemuannya dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, ketika pasukan Israel berkumpul di perbatasan.
“Mereka yang berkepentingan untuk mencegah meluasnya cakupan perang dan krisis, perlu mencegah serangan biadab saat ini…terhadap warga sipil di Gaza,” tambahnya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam aksi Amerika Serikat yang mengerahkan kapal induk untuk membantu Israel melakukan kekejaman di wilayah Palestina.
Erdogan juga mengecam blokade total yang dilakukan Israel di Gaza.
Dilansir Aljazeera, Erdogan mengecam blokade Israel di Gaza, dan mengatakan bahwa pemutusan listrik dan air melanggar hukum hak asasi manusia internasional.
Erdogan mengecam Amerika Serikat yang mengirim kapal induk ke wilayah tersebut karena dianggap bisa menyebabkan 'pembantaian'.
"Apa yang akan dilakukan kapal induk AS di Israel? Apa yang akan mereka lakukan? Mereka akan menghancurkan Gaza dan melakukan pembantaian besar-besaran," kata Erdogan.
Hukum Perikemanusiaan Internasional sudah jelas: kewajiban untuk menyelamatkan penduduk sipil dan benda-benda sipil berlaku selama serangan terjadi.
Kepala hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (10/10) menegaskan bahwa pengepungan total yang dilakukan Israel di Jalur Gaza dilarang berdasarkan hukum internasional. Pengepungan total oleh Israel itu menutup aliran pasokan bahan-bahan pokok kebutuhan dasar bagi warga sipil.
Volker Türk, Komisioner Tinggi PBB untuk HAM, mengatakan bahwa martabat dan nyawa manusia harus dihormati, sambil menyerukan kepada semua pihak untuk meredakan situasi yang "penuh dengan potensi ledakan."
“Hukum Perikemanusiaan Internasional sudah jelas: kewajiban untuk menyelamatkan penduduk sipil dan benda-benda sipil berlaku selama serangan terjadi,” kata Turk dalam sebuah pernyataan.
Pengepungan tersebut berisiko memperburuk situasi HAM dan kemanusiaan yang sudah terpuruk di Gaza, termasuk kapasitas fasilitas medis untuk beroperasi, terutama mengingat meningkatnya jumlah korban luka, kata pernyataan itu.
“Pengenaan pengepungan yang membahayakan nyawa warga sipil dengan merampas barang-barang penting bagi kelangsungan hidup mereka dilarang berdasarkan hukum kemanusiaan internasional,” kata Turk.
Pembatasan apa pun terhadap pergerakan orang dan barang untuk melakukan pengepungan harus dijustifikasi karena kebutuhan militer atau dapat dikenai hukuman kolektif, tambah pernyataan itu.
- Demonstran Pro-Palestina di Times Square, New York
- Demonstrasi Besar di London Bela Palestina
- PBB Peringatkan Israel Melakukan Pembersihan Etnis Massal di Gaza
aljazeera, voa, trt