Kubu Ganjar-Mahfud dan kubu Prabowo-Gibran saling tuding curang. Calon Wakil Presiden Koalisi Perubahan mengatakan "yang curang diteriakin diviralkan saja"
Wakil Komandan Bravo Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah, menangkis pernyataan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengendus kecurangan pemilu mulai terjadi lagi.
Fahri Hamzah merasa aneh karena dicurigai curang oleh pihak yang dinilainya kerap melakukan kecurangan.
"Kasarnya kami ini belum tahu cara curang, terus dimarahin, dicurigai curang sama yang sering curang. Aneh juga sih sebenarnya, yasudahlah apa boleh buat," kata Fahri kepada wartawan di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/11) malam.
Fahri mengatakan, PDIP merupakan pemain inti setidaknya dalam 10 tahun terakhir. Sehingga, kata dia, PDIP pasti tahu dan mampu memetakan kecurangan di pemilu.
"Dia tahu pasti kecurangannya ada di mana, sudah lah. Sudah ahli banget lah. Kita ini kan pemain lama yang sering dikalahkan," ucap dia.
Biar publik paham.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) November 15, 2023
Pak @Fahrihamzah yth, yg sering kalah tuh Pak Prabowo.
Partai Gelora belum pernah kalah.
Dinasti Jokowi 7 kali pemilihan (tmsk anak dan menantu) menang terus.
Artinya yg menang tsb mencurangi yg kalah ?
Selamat belajar ke yg sering menang https://t.co/MnIJrmmcmm
Sebelumnya, Megawati mengatakan situasi politik jelang Pilpres dan Pemilu 2024 semakin tidak kondusif. Ia melihat sudah mulai ada tanda-tanda kecurangan.
"Rakyat jangan diintimidasi seperti dulu lagi. Jangan biarkan kecurangan Pemilu yang akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi," kata Megawati dalam konferensi pers virtual, Minggu (12/11
Calon Wakil Presiden dari Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar mengatakan pilpres harus berjalan sportif.
"Kalau ada pemain yang bersifat curang, tolong diteriaki supaya tidak curang. Kalau ada wasit yang merangkap pemain, kita foto dan kita sebar luaskan," kata Cak Imin saat pidato di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (14/11).

kmp, zid