PBB Peringati Hari Nakba Palestina untuk Pertama Kali, Israel dan AS Memboikot

PBB Peringati Hari Nakba Palestina untuk Pertama Kali, Israel dan AS Memboikot

Untuk pertama kalinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi memperingati pengusiran paksa ratusan ribu warga Palestina oleh Zionis dari wilayah yang kini menjadi Israel, pada peringatan 75 tahun peristiwa 15 Mei 1948 itu.

 
Inggris mengabil alih kawasan Palestina setelah Kesultanan Utsmaniyah kalah dalam Perang Dunia I. Pada 1948 penguasa Inggris 'membuka jalan' bagi Zionis mendeklarasikan pembentukan negara Israel.
 
Pada 15 Mei 1948, Zionis mendirikan negara Israel dengan merampas wilayah dan pengusiran paksa sekitar 750.000 warga Palestina. Warga Palestina menyebutnya sebagai hari Nakba yang artinya hari malapetaka.

Kata "Nakba" berarti "malapetaka" dalam bahasa Arab, dan mengacu pada pembersihan etnis sistematis dari dua pertiga penduduk Palestina pada saat itu oleh Zionis antara 1947-1949 dan penghancuran total masyarakat Palestina.

Pasukan Zionis telah mengambil lebih dari 78 persen dari wilayah Palestina bersejarah, etnis dibersihkan dan menghancurkan sekitar 530 desa dan kota, dan membunuh sekitar 15.000 warga Palestina dalam serangkaian kekejaman massal, termasuk pembantaian.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memimpin peringatan di PBB hari Senin (15/5). 

Abbas berterima kasih atas resolusi bersejarah untuk memperingati 75 tahun Nakba Palestina yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina, setelah hari penting itu selalu diabaikan sebelumnya.

Pada kesempatan tersebut, Abbas juga mendesak PBB menangguhkan keanggotaan Israel, kecuali negara itu menerapkan resolusi untuk mendirikan negara Yahudi dan Arab secara terpisah, dan kembalinya para pengungsi Palestina.

Duta besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, telah mengirim surat kepada para duta besar Majelis Umum untuk mengutuk peringatan tersebut dan mendesak mereka agar tidak menghadiri apa yang disebutnya sebagai sebuah “acara yang menjijikan” dan sebuah “upaya terang-terangan untuk mendistorsi sejarah.” Ia mengatakan, mereka yang hadir akan sama saja dengan memaklumi antisemitisme dan memberi lampu hijau kepada warga Palestina “untuk terus mengeksploitasi organ internasional untuk mempromosikan narasi fitnah mereka.”

Israel dan Amerika Serikat adalah dua di antara negara yang memboikot peringatan Nakba.

Dalam pidato penuh emosi selama satu jam, Abbas bertanya kepada negara-negara di dunia mengapa lebih dari 1.000 resolusi yang diadopsi oleh badan-badan PBB mengenai Palestina tidak pernah dilaksanakan. Ia mengangkat sepucuk surat dari menteri luar negeri Israel terdahulu, Moshe Sharett, setelah resolusi diadopsi pada tahun 1947 dan 1948, yang berjanji akan menerapkan resolusi. Abbas mengatakan, “[Pilihannya] antara mereka menghormati kewajiban ini, atau mereka berhenti menjadi anggota [PBB].”

Riyad Mansour, duta besar Palestina untuk PBB, menyebut peringatan oleh PBB tersebut sebagai peristiwa “bersejarah” dan penting, karena Majelis Umum memainkan peranan penting dalam pemisahan Palestina.

 

 

voa, zid

ZIDWORLD © 2023 Designed By JoomShaper

Please publish modules in offcanvas position.

{{ message }}